Rabu, 30 Mei 2012

Keraton Kacirebonan

Keraton Kacirebonan dibangun pada tahun 1800,keraton ini banyak menyimpan benda-benda peninggalan sejarah seperti Keris Wayang perlengkapan perang,gamelan dll.

Seperti halnya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman,Keraton Kecirebonan pun tetap menjaga melestarikan serta melaksanakan kebiasaan dan upacara adat seperti upacara Panjang Jimat dan sebagainya.

SILSILAH SULTAN KERATON KACIREBONAN

1.  Pangeran Pasarean
2.  Pangeran Jati Carbon
3.  Panembahan Ratu Pangeran diPati Ano Carbon
4.  Pangeran di Pati Anom Carbon
5.  Panembahan Girilaya
6.  Sultan Moh Badridini Kanoman
7.  Sultan Anom Raja Mandurareja Kanoman
8.  Sultan Anom Alimudin
9.  Sultan Anom Moh Kaerudin
10.Sultan Carbon Kaeribonan
11.Pangeran Raja Madenda
12.Pangeran Raja Denda Wijaya
13.Pangeran Raharja Madenda
14.Pangeran Raja Madenda
15.Pangeran Sidek Arjaningrat
16.Pangeran Harkat Nata Diningrat
17.Pangeran Moh Mulyono Ami Natadingrat
18.KGPH Abdulgani Nata Diningrat Dekarangga

Keraton Kanoman Cirebon

Komplek Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektar ini berada dilokasi dibelakang pasar di Kraton ini tinggal Sultan ke dua belas yang bernama Raja Muhammad Emerudi=din beserta keluarga.Keraton Kanoman merupakan komplek yang luas,yang terdiri dari dua puluh tujuh bangunan kuno,salah satunya Saung yang bernama Bangsal Witana yang merupakan cikal bakal Keraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepak bola.

Di Keraton ini masih terdapat barang-barang Sunan Gunung Jati,seperti Dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum.Bentuknya burak,yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj,tidak jauh dari kereta terdapat bangsal Jinem atau pendopo untuk menerima tamu,penobatan Sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi dan di bagian tengah Keraton terdapat komplek bangunan bernama Siti Hinggil.

Hal yang menarik dari Keraton di Cirebon adalah adanya piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua Keraton Cirebon,tak cuma di Keraton,piring-piring keramik itu bertebaran hampir si seluruh situs bersejarah di Cirebon,dan yang tidak kalah penting dari Keraton Cirebon adalah Keraton selalu menghadap ke Utara,dan dihalamannya ada patung macan sebagai lambang Prabu Siliwangi.Di depan keraton selalu ada alun-alun untuk rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian,disebelah timur keraton selalu ada Masjid.

Keraton Kanoman disebut juga Kesultanan Kanoman,yang menjadi tujuan utama pertama di pagi hari pada penggal awal Mei lalu ternyata terletak tersembunyi dibalik keramaian pasar,memerlukan energi lebih untuk mencapai tujuan sejak para penjual jambu biji asal desa Pagartoya yang menjajakan dagangan di depan Vihara Pancar Keselamatan,menunjukkan arah menuju keraton,maklum kendaraan harus membelah kerumunan penjual sayur-sayuran dan buah-buahan yang meluap hingga ke badan jalan,nyaris tak bisa jalan kalau tidak ada bantuan dari petugas parkir pasar.

Keraguan menyergap ketika mulai memasuki kawasan keraton,lenggang,sepi di bagian luar,bangunan-bangunan sepertipagar yang menjadi pembatas kawasan keraton,pintu gerbang,hingga bangsal pasabean tampak terawat,rerumputan tumbuh tinggi dibeberapa tempat dihalaman.

Tak terbayangkan tempat itu menyimpan sejarah panjang tentang kepahlawanan,juga syiar islam,jika tidak menatap baik-baik bangunan utama,memang tidak sebesar bangunan dikeraton Yogyakarta,Keraton Surakarta namun masih memancarkan kharisma tersendiri,pagi itu bangsal Jinem,tempat yang dulu acap tak terawat dipakai petinggi keraton menerima tamu penting ,sedang ada acara keluarga.

Rasa penasaran menggiring langkah merambahi halamannya yang teduh,memang tampak keistimewaan jika mengamati lebih teliti bangunan-bangunan pagar maupun pintu gerbangnya,pagar tembok maupun gerbangnya berhiaskan piring-piring porselen yang cantik,porselen asli dari Negeri Tiongkok,kata Muhammad Rais(70th),Lurah Kesultana Kanoman,pemandu tamu.

Selasa, 29 Mei 2012

KERATON KASEPUHAN CIREBON

Keraton Kasepuhan yang terletak dikelurahan Kasepuhan,Kecamatan Lemahwungkuk,Kota Cirebon merupakan Keraton yang pertama sekali didirikan sekitar abad ke 13,sebagai pusat Pemerintahan Kesultanan Cirebon pada masa itu.

Sebagai Keraton Kesultanan Cirebon yang pertama,keraton kasepuhan memiliki sejarah yang paling panjang dibanding ketiga keraton lainnya,keraton ini juga memiliki wilayah kekeratonan yang terluas,wilayah kekeratonannya mencapai lebih 10 hektar,keraton ini terletak diselatan Alun-alun dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa disebelah barat alun-alun.

Pada masa awal didirikannya yang pertama kali dibangun adalah bangunan Keraton Pakungwati I,dibangun menghadap ke arah Laut Jawa dan membelakangi Gunung Ciremai,bangunan ini terdapat disebelah timur bangunan Keraton Pakungwati II.

Banyak sejarah penting yang tersimpan di dalam Keraton ini,serta benda peninggalan yang terdapat didalamnya seperti,sebuah tandu berbentuk makhluk berkepala burung dan berbadan ikan,hal ini melambangkan''Setinggi-tingginya seorang pemimpin dalam kepemimpinannya tetap harus mampu melihat dan menyelami keadaan setiap rakyat yang berada dibawahnya''.

Rentetan perjalanan dalam membangun sebuah pemerintahan pada masa itu,keraton Kasepuhan sebagai Keraton yang pertama ada di Cirebon,hal ini menunjukkan betapa besar peran serta pengaruh budaya Cirebon dalam membangun ekonomi pada masa pemerintahan Kesultanan saat itu.

Keraton Kasepuhan memang saat ini tidak lagi memegang dan menjalankan tampuk pemerintahan di Cirebon.Seperti pada masa Kesultanan namun sebagai peninggalan budaya,keraton Kasepuhan memiliki arti dan peran yang sangat penting dalam perjalanan panjangnya membangun budaya dan ekonomi Cirebon.

Keraton Kanoman merupakan pusat peradaban Kesultanan di Cirebon,yang kemudian terpecah menjadi  Keraton Kanoman,Keraton Kasepuhan,Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabon.

Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon,Sunan Gunung Jati adalah orang yang bertanggungjawab menyebarkan agama islam di Jawa Barat,sehingga berbicara tentang Cirebon tidak lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati juga meninggalkan jejaknya yang hingga sekarang masih berdiri tegak,jejak itu bernama Kraton Kanoman,Kraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pakem,diantaranya melaksanakan tradisi grebeg Syawal,seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur,Sunan Gunung Jati di Desa Astana,Cirebon Utara,peninggalan-peninggalan bersejarah dikeraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati,yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah.



Senin, 28 Mei 2012

SEJARAH KOTA CIREBON

Semoga dengan kita mengenal sejarah kota Cirebon yang kita cintai menjadikan suatu kebanggaan sebagai Wong Cirebon dan tentunya kita bisa menghargai apa yang sudah diberikan para leluhur tanah Cirebon berikut catatan singkat semoga bermanfaat untuk anak cucu kita semua.

Asal kota Cirebon pada abad ke 14 dipantai utara Jawa Barat ada Desa nelayan kecil yang bernama Muara Jati yang terletak di lereng Bukit Amparan Jati.Muara Jati adalah pelabuhan nelayan kecil,penguasa kerajaan Galuh yang ibu kotanya Rajagaluh menempatkan seseorang sebagai pengurus pelabuhan atau syahbandar Ki Gedeng Tapa.Pelabuhan Muara Jati banyak disinggahi kapal-kapal dagang dari luar diantaranya kapal Cina yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat,yang diperdagangkannya adalah garam,hasil pertanian dan terasi.

Kemudian Ki Gedeng Tapa Alang-alang mendirikan sebuah pemukiman di Lemahwungkuk yang letaknya kurang lebih 5 km,ke arah selatan dari Muara jati.Karena banyaknya Saudagar dan pedagang asing juga dari daerah-daerah lain yang bermukim dan menetap maka daerah itu dinamakan Caruban yang berarti Campuran kemudian berganti nama Cerbon kemudian menjadi Cirebon hingga sekarang ini.

Raja Pajajaran Prabu Siliwangi mengangkat Ki Gede Alang-alang sebagai kepala pemukiman baru ini dengan gelar Kuwu Cerbon.Daerahnya yang ada dibawah pengawasan Kuwu itu dibatasi oleh Kali Cipamali disebelah Timur,Cigugur(Kuningan)sebelah Selatan,pegunungan Kromong disebelah Barat dan Junti(Indramayu)disebelah Utara.

Setelah Ki Gedeng Alang-alang wafat kemudian digantikan oleh menantunya yang bernama Walangsungsang dengan gelar Cakrabumi,kewajibannya adalah membawa upeti kepada Raja di Ibukota Rajagaluh yang berbentuk hasil bumi,akan tetapi setelah merasa kuat meniadakan pengiriman upeti,akibatnya Taja mengirim bala tentara,tetapi Cakrabumi berhasil mempertahankannya.

Kemudian Cakrabumi memproklamasikan kemerdekaannya dan mendirikan Kerajaan Cirebon dengan memakai gelar Cakrabuana,karena Cakrabuana telah memeluk agama islam dan pemerintahannya telah menandai mulainya kerajaan Islam Cirebon,tetapi masih tetap ada hubungan dengan kerajaan Hindu Pajajaran.

Semenjak itu Pelabuhan kecil Muara Jati menjadi besar,karena bertambahnya lalu lintasdari dan kearah pedalaman,menjual hasil setempat sejauh daerah pedalaman Asia Tenggara.Dari sinilah awal berangkat nama Cirebon hingga menjadi kota besar sampai sekarang ini.

Pangeran CakraBuana kemudian membangun Keraton Pakungwati sekitar Tahun 1430M,yang letaknya sekarang di dalam Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon.

Keraton Kasepuhan adalah Keraton termegah dan paling terawat di Cirebon,Makna disetiap sudut arsitektur Keraton ini pun terkenal paling bersejarah.Halam depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat Pendopo didalamnya.

Keraton ini memiliki musium yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan,salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu Kereta Singa Barong,karena ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 syawal untuk dimandikan.

Bagian dalam keraton ini dari bangunan utama yang berwarna putih.Di dalamnya terdapat ruang tamu,ruang tidur dan singgasana Raja.

Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh (Pangeran Mas Mochammadd Arifin II) cicit dari Kanjeng Sunan Gunung Jati,yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506,ia bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cairebon.Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati,sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I,sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati,ia wafat pada tahun1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua,nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.

Di depan Keraton Kasepuhan terdapat alun-alun yang pada waktu zaman dahulu bernama Alun-alun Sangkala Buana yang merupakan tempat latihan Keprajuritan yang diadakan pada hari Sabtu atau istilahnya pada waktu itu adalah Saptonan.Dan di alun-alun inilah dahulunya dilaksanakan berbagai macam hukuman terhadap setiap rakyat yang melanggar peraturan seperti hukuman cambuk,disebelah barat Keraton Kasepuhan terdapat Masjid yang cukup megah hasil karya dari para Wali yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Sedangkan disebelah timur Alun-alun dahulunya adalah tempat perekonomian yaitu pasar-sekarang adalah pasar kasepuhan yang sangat terkenal dengan Pocinya,model bentuk Keraton yang menghadap utara dengan bangunan Masjid sebelah Barat dan pasar disebelah Timur dan Alun-alun ditengahnya merupakan model-model Keraton pada masa itu terutama yang terletak di daerah pesisir,bahkan sampai sekarang model ini banyak diikuti oleh seluruh Kabupaten/kota terutama di Jawa yaitu Gedung Pemerintahan terdapat alun-alun dan sebelah Baratnya terdapat Masjid.

Sebelum memasuki gerbang komplek Keraton Kasepuhan terdapat du buah Pendopo,disebelah Barat disebut Pancaratna yang dahlunya merupakan tempat berkumpulnya para punggawa Keraton,Lurah atau pada zaman sekarang disebut Pamong Praja,sedangkan Pendopo sebelah Timur disebut Pancaniti yang merupakan tempat para perwira Keraton ketika diadakannya latihan Keprajuritan di Alun-alun.

Memasuki jalan komplek Keraton Kasepuhan disebelah kiri terdapat bangunan yang cukup tinggi dengan tembok bata kokoh disekelilingnya,bangunan ini bernama Siti Inggil atau dalam bahasa Cirebon sehari-harinya adalah Lemah Duwur yaitu tanah yang tinggi,sesuai dengan namanya bangunan ini memang tinggi dan nampak seperti komplek Candi pada zaman Majapahit,bangunan ini didirikan pada tahun 1529,pada masa pemerintahan Syekh Syarif Hidayatullah(Sunan Gunung Jati)

Dipelataran depan Siti Inggil terdapat Meja batu berbentuk segi empat untuk bersantai,bangunan ini merupakan bangunan tambahan yang dibuat pada tahun 1800-san,Siti Inggil memiliki dua gapura dengan motif bentar bergaya arsitek taman Majapahit,disebelah Utara bernama  Gapura Adi sedangkan sebelah selatan bernama Gapura Banteng,dibawah Gapura Banteng ini terdapat Candra Sakala dengan tulisan Kuta Bata Tinata Banteng yang jika diartikan adalah tahun 1451.

Saka yang merupakan tahun pembuatannya (1451 saka=1529M)Tembok bagian utara Komplek Siti Inggil masih asli sedangkan sebelah selatan sudah pernah mengalami pemugaran/renovasi,didinding tembok komplek Siti Inggil terdapat piring-piring dan porselen-porselen yang berasal dari Eropa dan negeri Cina dengan tahun pembuatan 1745M.Didlam komplek Siti Inggil terdapat 5 bangunan tanpa dinding yang memiliki nama dan fungsi tersendiri,bangunan utama yang terletak ditengah bernama Malang Semirang dengan jumlah tiang utama 6 buah yang melambangkan rukun iman dan jika dijumlahkan keseluruhan tiangnya berjumlah 20 buah yang melambangkan 20 sifat-sifat Allah SWT.Bangunan disebelah ini merupakan tempat Sultan melihat latihan keprajuritan atau melihat pelaksanaan hukuman,bangunan disebelah kiri bangunan utama bernama Pendawa Lima dengan jumlah tiang penyangga 5 buah yang melambangkan rukun islam,bangunan ini tempat para pengawal pribadi Sultan.Bangunan disebalah kanan bangunan utama bernama Semar Tinandu dengan 2 buah tiang yang melambangkan Dua Kalimat Syahadat.,bangunan ini adalah tempat penasehat Sultan/Penghulu,dibelakang bangunan utama bernama Mande Pangiring yang merupakan tempat para pengiring Sultan,sedangkan bangunan disebelah Mande pangiring adalah Mande Karasemen,tempat ini merupakan tempat pengiring tetabuhan/gamelan.Dibangunan inilah sampai sekarang masih digunakan untuk membunyikan Gamelan Sekaten(Gong Sakti),Gamelan ini hanya dibunyikan 2 kali dalam setahun yaitu pada saat Idul Fitri dan Idul Adha,selain 5 bangunan tanpa dinding terdapat juga semacam tugu batu yang bernama Lingga Yoni yang merupakan lambang dari kesuburan,Lingga yang berarti Laki-laki dan Yoni berarti Perempuan,bangunan ini berasal dari budaya Hindu dan diatas tembok sekeliling komplek Siti Inggil ini terdapat Candi Laras untuk penyelaras dari komplek Siti Inggil ini.

DIMANA ''ALLAH''

Alqur'an didalam mengungkap suatu masalah yang konkrit,misalnya hukum rajam,hukum jinayat,hukum waris,hukum syariat mu'amalat,dijelaskan dengan kalimat yang bukan majaz...yaitu muhkamat artinya sudah jelas,tidak perlu ditafsirkan lagi,seperti shalatlah kamu,dan bayarlah zakat,dst...

Akan tetapi kalau sudah mencakup persoalan ghaib...tentang Allah,syurga,dan neraka...serta perasaan,maka Alqur'an menggunakan kalimat perumpamaan...metafora...yang biasa disebut mutasyabihaat...

Ada kelemahan bahasa manusia jika mengungkapkan rasa,sehingga Rasulullah ketika menjelaskan masalah surga-pun tidak menjelaskan keadaan sebenarnya...beliau hanya memberikan gambaran bahwa syurga itu indah dan nikmat,dibawahnya ada air susu dan madu mengalir,ada buah-buahan,korma,anggur dan arak...setelah itu beliau memberikan penjelasan...keadaan syurga itu tidak pernah terdengar oleh telinga...tidak bisa terbayangkan oleh pikiran...dan tidak pernah terlintas dihati.Artinya bukan seperti apa yang digambarkan oleh Rasulullah...(lihat gambaran syurga dalam surat Yaasin ayat:55-57).

Bagaimana Rasulullah akan menjelaskan sesuatu,atau keadaan yang didunia ini tidak ada.Bagaimana beliau akan memperbandingkan sesuatu yang tidak ada didunia,apa jadinya kalau syurga itu seperti apa yang telah kita bayangkan tadi...mirip dengan apa yang kita rasakan...hal ini juga terjadi kepada kita,ketika dihadapkan persoalan ungkapan rasa misalnya,hatiku telah bersemi lagi...mendidih rasa hatiku tetkala melihat orang kafir itu membantai kaum muslim Bosnia...perampok itu tergolong pembunuh berdarah dingin...dan banyak lagi ungkapan rasa yang tidak tertampung dan terwakili oleh kosa kata bahasa verbal...

Namun demikian,kita sudah memahami maksudnya tanpa harus menafsirkan kalimat tersebut,sebab kalu kita mencoba menafsirkan ungkapan itu maka akan terjadi kesalah fahaman yang pasti akan menyimpang,sehingga wajarlah Rasulullah tidak pernah menafsirkan atau memberikan keterangan hal tersebut berupa''foot note'dalam Alqur'an,sebab para sahabat sudah mengerti maksudnya tanpa harus bertanya apa maksudnya.Misalnya ada orang berkata''saya mau pergi kerumah sakit''pasti anda tidak akan mengernyitkan mata karena bingung...khan?jangan ditafsirkan dengan mengatakan''rumah ko sakit''

Begitu pula dengan keberadaan Allah bahkan wujud Allah...Allah mempergunakan kalimat mutasyabihat dalam menerangkan keadaan diri-Nya,seperti dalam firman-Nya

''...Allah adalah Cahaya langit dan bumi''(QS.An Nur:35)
''...Hai Iblis apakah yang menghalangi kamu bersujud kepada yang telah ku Ciptakan dengan kedua tangan-Ku...''(QS.AS Shaad:75).

''Maka Allah menjadikannya tujuh langit dalam dua hari...''(QS.Al Fushilat:12)
''...Allah meliputi segala sesuatu''(QS.Al Fushilat 54)

''Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dan singgasana-Nya sebelum itu berada diatas air''(QS.Al Hud:7).

Didalam buku berguru kepada Allah pada 'Bab membuka Hijab',telah saya tulis dan jelaskan tentang pertanyaan dimana dan seperti apa Allah itu?

Firman Allah :

''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,maka jawablah bahwasannya Aku ini dekat...''(QS.Al Baqarah:186).

''...Dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya''(QS.Qaaf:16)

''...Ingatlah bahwa  sesungguhnya Dia maha meliputi segala sesuatu''(QS.Al Fushilat:54)

''...Kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah...''(QS.Al Baqarah:115)

Sangatlah jelas bagi kita,bahwa ungkapan-ungkapan mutasyabihat diatas,dimengerti bukan untuk ditafsirkan,melainkan sebagai batasab fikiran melalui konsepsi manusia,bukan hal yang sebenarnya,sebab Allah tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu(QS.AS Syura:11),bahwa Allah tidak bisa dilihat dengan mata manusia dan tidak bisa dijangkau oleh fikiran manusia akan tetapi Allah Maha Melihat segala yang kelihatan(QS.Al An'am : 102-1-3)

Seperti yang pernah saya katakan,bahwa Allah mentasybihkan dan meminjam kata-kata yang dimiliki manusia untuk memudahkan berdialog dan memberikan pengertian dalam bentuk oleh gejala-gejala lanjutannya dalam suatu rangkaian yang tak terputus,berlanjut atau kontinu kecuali itu pengertian kontinuum ruang waktu mengandung makna ruang dan waktu merupakan satu kebulatan yang tak terpisah satu sama lainnya.

Minggu, 27 Mei 2012

ALLAH ITU DEKAT

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang ''Aku''maka(jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat.Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila berdo'a kepada-Ku,maka hendaklah mereka itu memenuhi(segala perintah-Ku)dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku,agar mereka selalu berada dalam kebenaran(Al Baqarah:186).

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya dan kami lebih dekat dari pada urat lehernya(Al Qaaf:16).

Pada ayat yang pertama,Allah menyatakan dirinya''dekat'',sedangkan pada ayat kedua terdapat isim tafdhil... untuk menjelaskan lebih dari itu...yaitu''lebih dekat'',artinya Tuhan ''berada''setelah anda mengetahui hakikat diri,siapa diri ini sebenarnya,yang mana diri ini sebenarnya...dst.Sebagaimana kita akan tahu tempat Allah,sedangkan diri kita saja belum faham...man'arafa nafsahu  faqad'arafa rabbahu...barang siapa tahu akan dirinya maka pasti akan tahu Tuhannya''.

Kalimat Aqrabu min nablil warid''...memberikan pengertian bahwa Allah ada diatas hakikat diri manusia bukan dalam hati manusi,juga bukan dalam jiwa manusia.Dia ada didalam dan diluar sekaligus.

''Dia meliputi segala sesuatu''(Al Fushilat:54)

Jadi untuk memandang Allah atau menyebut namanya jangan keliru melihat kepada Bathin manusia yang seolah-olah Allah bersemayam di rongga dada manusia....akan tetapi lebih dari itu...

Pertanyaan anda mengenai Wanahnu aqrabu ilaihi warid,dilihat dari segi bahasa maufun filsafatnya,saya akan kesulitan membahas ini jika hanya sepotong-sepotong,atau dengan kalimat yang sangat singkat...saya takut menjadi fitnah...jika anda serius tolong anda ulangi lagi membaca artikel tersebut kalau masih ada kesulitan berkaitan dengan itu semua,Insya Allah saya bersedia menjelaskan kembali bahasa manusia dan ilmu,sebab kalau kita menterjemahkan dengan kata sebenarnya maka akan ada benturan-benturan yang saling bertentangan...

Mari kita perhatiakan Firman Allah dibawah ini :

''Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dan singgasananya sebelum itu berada diatas Air''(QS.Hud:7).

''Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dapa yang berada diantara mereka dalam enam hari,kemudia Dia bersemayam diatas singgasana-Nya''(QS.Sajdah:4).

Bukankah syirik,untuk memberikan tafsiran yang menggambarkan bahwa Allah memerlukan singgasana dan bahwa singgasana itu seakan-akan terapung diatas air dan juga seakan-akan Allah,sesudah membuat langit dan bumi beserta isinya naik kembali ke tahta-Nya? Alangkah anehnya,jika dikatakan Allah dalam menciptakan langit dan bumi beserta isinya memerlukan waktu enam hari/masa?Padahal bumi dan matahari belum tercipta!Apa yang menjadi patokan waktu,...padahal ruang pun tidak ada,namun demikian,saya akan sedkit berikan gambaran masalah penciptaan alam dan persoalan waktu...

Bilamana ledakan(big bang)dari pengetahuan kita mengenai kecepatan perkembangan alam semesta,diperkirakan peristiwa itu terjadi sepuluh sampai lima belas milliar atau ribu juta tahun yang lalu,kemudian dari keliling kosmos dan umumnya dapat dihitung kembali suhu alam semesta sesaat sesudah ledakan itu terjadi,diperkirakan pada saat itu suhu kosmos melebihi seratus juta-juta-juta derajat,karena kerapatan materi yang sangat tinggi pula,Orang tidak dapat menamakan keadaan alam semesta pada waktu itu,kerapatan tinggi pada suhu rendah membentuk benda padat,kerapatan rendah pada suhu yang sangat tinggi,membentuk gas,tetapi tidak tahu keadaannya kecuali menamakannya sebagai''Sop kosmos''suatu fluida.

Inilah yang disebut dalam ayat 7 surat Hud dengan ''Air''.Kata-kata''singgasana-Nya berada diatas air(sebelum bumi dan langit diciptakan),oleh karena mengandung makna bahwa pemerintahan atau peraturan Allah ditegakkan atas fluida kosmos itu.Pada saat itu materi beserta ruang kosmos sudah diatur oleh Allah dan mereka mengikuti serta tunduk pada peraturan-peraturan itu,jadi pada saat diciptakan alam semesta,Allah telah menetapkan berlakunya hukum-hukum alam sebagai sunnatullah dengan berlakunya hukum-hukum alam ini maka semua makhluk,baik ruang kosmos,atom molekul,partikel dan seluruh materi yang tersusun sebagai benda mati atau hidup.Matahari,bumi,bintang dan sebagainya berjalan sepanjang waktu sesuai dengan ketetapan hukum-hukum tersebut,...tidak satupun yang menyimpang kecuali izin Allah.

Kitapun dapat mengerti apa makna yang terkandung dalam surat Sajada ayat 4,dimana menyatakan bahwa setelah melewati fase sop kosmos,Allah menciptakan langit dan bumi beserta segenap isinya,dalam enam hari dan menegakkan kekuasaan atau pemerintahan-Nya sekaligus sejak awal penciptaan.

Kita semua mengetahui apa yang disebut ruang secara intuitif yaitu suatu volume berdimensi tiga yang dapat ditempati oleh suatu benda,tiap benda didalam ruang itu mempunyai tempat yang dalam ilmu pengetahuan alam ditunjukkan oleh apa yang disebtu koordinat ruang,kita juga mengetahui apa yang dimaksud dengan kata-kata waktu,...Dia memberikan urutan ketika berlangsung gejala-gejala di dunia ini,...''kemarin''mendahului''sekarang''dan''sekarang''lebih awal dari''besok''Didalam sains,kita mengatakan bahwa gejala-gejala itu membuat koordinat waktu.jadi semua gejali alamiah memiliki koordinat ruang dan waktu,karena mereka terjadi pada tempat-tempat dan pada urutan waktu masing-masing,orang mengatakan bahwa gejala-gejala alam itu berjalan melalui kontinuum ruang dan waktu,sebab orang beranggapan bahwa suatu gejala diikuti.

Mengenai thariqah...sah-sah saja,asal tidak menyimpang dari ketentuan Al Qur'an dan Al Hadist,saya setuju.Yang saya tidak setuju jika mengatakan yang tidak ikut thariqat tertentu tidak diterima Allah,amalnya,karena persoalan sanad(silsilah)...Bagaimana jika kita bersandar kepada  seumber Al Qur'an yang dijamin kebenarannya?

...Laa ilaha ilallah Muhammadar Rasulullah...
Rasulullah hanya sebagaiabdi Tuhan,dan sebagai pemberi peringatan...dan Rasulullah tidak mampu membuka hidayah pamannya sendiri,nabi Nuh tidak mampu memberi hidayah kepada anaknya yang kafir.

Innaka Latahdi man ahbabta...sesungguhnya kamu tidak akan bisa memberikan hidayah kepada orang yang kamucintai sekalipun (Al Qashas : 56)yang kita bisa hanyalah mendoakan bukan membuka  jalan menuju Allah.

Ihdinash Shiraathal Mustaqiem...tunjukkan kami jalan yang lurus...mintalah petunjuk atau hidayah langsung kepada Allah,...seperti hendak shalat,...shalat merupakan thariqah yang sempurna,maka lakukakanlah shalat dengan sungguh-sungguh maka anda akan menemui Tuhan dengan selamat...tidak ada keraguan atas thariqat yang satu ini...dan diterima diseluruh kalangan aliran islam...kan tetapi shalat tidak akan mendapat manfaat apa-apa,jika didalam melakukannya tidak mengerti ilmunya...bukan asal shalat...

Saya justru ingin melestarikan thariqah shalat,karena shalat itu mi'rajnya orang mukmin...dan merupakan ajang mujahadah secara langsung tanpa secara langsung tanpa melalui perantara siapa saja...kita berhubungan dengan Allah sendiri-sendiri walaupun kita shalat berjamaah,...Inna shalati wanusuki wamah ya ya wa mamati lillahirabbil 'alamin...

Saya setuju dengan ilmu tasawuf,...karena tasawuf merupakan jalan rohani yang penting diamalkan...dan tasawuf bukan ajaran baru,akan tetapi tasawuf merupakan kumpulan amalan-amalan sunnah yang ditekuni sampai menghasilkan mukhasafah atau tersingkapnya firman-firman Allah SWT.

Dengan demikian,kalau anda shalat,berarti thariqat kita sama...mursyidnya adalah Allah,...
karena Dia-lah yang menunjukkan jalan rohani(Al Rasyid...ihdinash shiratal mustaqiem).

Saya tidak bermaksud mengatakan thariqah-thariqah itu salah,...akan tetapi saya hanya ingin lebih memperhatikan shalat,karena shalat merupakan jalan yang terbaik dan mudah ketimbang jalan yang lainnya...Hanya saja kita kurang serius dan menyadari,bahwa kita sebenarnya sedang bertemu dengan Allah dalam shalat.

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang meyakini,bahwa mereka menemui Tuhannya,dan bahwa mereka kembali kepada-Nya(Al Baqarahh:45-46) begitulah pendapat saya mengenai thariqah,sekali lagi saya sangat setuju dengan thariqah yang mu'tabarah sesuai dengan sunnah nabi.

Sabtu, 26 Mei 2012

Mengenal Sifat-sifat Allah

Tentunya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan,baik dari golongan awam.para hamba dan pelayan agar ia mengetahui sifat-sifat wajib,mustahil dan jaiz bagi Allah S.W.T

Sebagaimana firman Allah : ''Maka ketahuilah,bawwasannya tiada Tuhan selain Alla''

Yang dimaksud pengetahuan ialah penemuan yang mentap dan bersih serta tidak diikuti oleh kebimbangan ini,sesuai dengan kenyataan(dalil).Menurut syariat agama orang tersebut dikenai kewajiban undividu untukmengenal akidah beserta dalilnya secara global.

Hukumnya fardlu kifayah bagi yang mendalami akidah beserta dalilnya secara terperinci.Dengan demikian,setiap daerah lain,maka hendaknya disana ada seorang yang mendalami akidah beserta dalilnya secra rinci yang sering kita sebut sebagai ulama atau kyai,karena kadang-kadang disana terdapat kesalah pahaman,maka orang tersebut akan segera menolaknya atau membetulkannya.

Dan yang dimaksud dengan dalil global ialah dalil yang membutuhkan penafsiran dan pembuktian dari sifat keglobalannya.

Seandainya anda ditanya : Apakah dalil yang membuktikan bahwa Allah SWT,itu ada(Wujud) Lalu anda menjawab : Alam ini.Akan tetapi anda tidak mengetahui dari segi mana anda menjelaskannya,apakah yang menunjukkan itu sifat barunya alam atau anda mengerti tetapi tidak mampu menjelaskan dalilnya.Oleh karena itu,dalil anda (yaitu Alam)adalah merupakan dalil Global.

Pengertian seorang Mukallaf akan akidah beserta dalilnya sama saja dengan memahami makna akidah dengan terbukanya tabir(penutup)hati.

Perlu diketahui,bahwasannya merupakan satu keharusan bagi seorang Mukallaf untuk mengetahui semua sifat wajib,mustahil dan jaiz bagi Allah.Maka segala sesuatu yang bersumber dari dalil Aqli atau dalil Naqli secara global,seperti:Allah wajib mempunyai sifat sempurna dan bersih dari segala sifat kekurangannya,wajib diketahui dalilnya secara global,untuk itu wajib bagi kita untuk meyakini bahwa Allah mempunyai sifat sempurna yang tiada terhingga apabila dipandang dari segi bilangan.

Allah SWT.berfirman :

''Dan ilmu mereka tidak bisa meliputi ilmu Allah''.

Sedangkan sesuatu yang berasal dari dalil Aqli atau pun Naqli secara terperinci,maka wajib diketahui dalilnya secara terperinci pula,seperti sifat-sifat Allah yang kedua puluh berikut lawan-lawannya.