Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang ''Aku''maka(jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat.Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila berdo'a kepada-Ku,maka hendaklah mereka itu memenuhi(segala perintah-Ku)dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku,agar mereka selalu berada dalam kebenaran(Al Baqarah:186).
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya dan kami lebih dekat dari pada urat lehernya(Al Qaaf:16).
Pada ayat yang pertama,Allah menyatakan dirinya''dekat'',sedangkan pada ayat kedua terdapat isim tafdhil... untuk menjelaskan lebih dari itu...yaitu''lebih dekat'',artinya Tuhan ''berada''setelah anda mengetahui hakikat diri,siapa diri ini sebenarnya,yang mana diri ini sebenarnya...dst.Sebagaimana kita akan tahu tempat Allah,sedangkan diri kita saja belum faham...man'arafa nafsahu faqad'arafa rabbahu...barang siapa tahu akan dirinya maka pasti akan tahu Tuhannya''.
Kalimat Aqrabu min nablil warid''...memberikan pengertian bahwa Allah ada diatas hakikat diri manusia bukan dalam hati manusi,juga bukan dalam jiwa manusia.Dia ada didalam dan diluar sekaligus.
''Dia meliputi segala sesuatu''(Al Fushilat:54)
Jadi untuk memandang Allah atau menyebut namanya jangan keliru melihat kepada Bathin manusia yang seolah-olah Allah bersemayam di rongga dada manusia....akan tetapi lebih dari itu...
Pertanyaan anda mengenai Wanahnu aqrabu ilaihi warid,dilihat dari segi bahasa maufun filsafatnya,saya akan kesulitan membahas ini jika hanya sepotong-sepotong,atau dengan kalimat yang sangat singkat...saya takut menjadi fitnah...jika anda serius tolong anda ulangi lagi membaca artikel tersebut kalau masih ada kesulitan berkaitan dengan itu semua,Insya Allah saya bersedia menjelaskan kembali bahasa manusia dan ilmu,sebab kalau kita menterjemahkan dengan kata sebenarnya maka akan ada benturan-benturan yang saling bertentangan...
Mari kita perhatiakan Firman Allah dibawah ini :
''Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dan singgasananya sebelum itu berada diatas Air''(QS.Hud:7).
''Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dapa yang berada diantara mereka dalam enam hari,kemudia Dia bersemayam diatas singgasana-Nya''(QS.Sajdah:4).
Bukankah syirik,untuk memberikan tafsiran yang menggambarkan bahwa Allah memerlukan singgasana dan bahwa singgasana itu seakan-akan terapung diatas air dan juga seakan-akan Allah,sesudah membuat langit dan bumi beserta isinya naik kembali ke tahta-Nya? Alangkah anehnya,jika dikatakan Allah dalam menciptakan langit dan bumi beserta isinya memerlukan waktu enam hari/masa?Padahal bumi dan matahari belum tercipta!Apa yang menjadi patokan waktu,...padahal ruang pun tidak ada,namun demikian,saya akan sedkit berikan gambaran masalah penciptaan alam dan persoalan waktu...
Bilamana ledakan(big bang)dari pengetahuan kita mengenai kecepatan perkembangan alam semesta,diperkirakan peristiwa itu terjadi sepuluh sampai lima belas milliar atau ribu juta tahun yang lalu,kemudian dari keliling kosmos dan umumnya dapat dihitung kembali suhu alam semesta sesaat sesudah ledakan itu terjadi,diperkirakan pada saat itu suhu kosmos melebihi seratus juta-juta-juta derajat,karena kerapatan materi yang sangat tinggi pula,Orang tidak dapat menamakan keadaan alam semesta pada waktu itu,kerapatan tinggi pada suhu rendah membentuk benda padat,kerapatan rendah pada suhu yang sangat tinggi,membentuk gas,tetapi tidak tahu keadaannya kecuali menamakannya sebagai''Sop kosmos''suatu fluida.
Inilah yang disebut dalam ayat 7 surat Hud dengan ''Air''.Kata-kata''singgasana-Nya berada diatas air(sebelum bumi dan langit diciptakan),oleh karena mengandung makna bahwa pemerintahan atau peraturan Allah ditegakkan atas fluida kosmos itu.Pada saat itu materi beserta ruang kosmos sudah diatur oleh Allah dan mereka mengikuti serta tunduk pada peraturan-peraturan itu,jadi pada saat diciptakan alam semesta,Allah telah menetapkan berlakunya hukum-hukum alam sebagai sunnatullah dengan berlakunya hukum-hukum alam ini maka semua makhluk,baik ruang kosmos,atom molekul,partikel dan seluruh materi yang tersusun sebagai benda mati atau hidup.Matahari,bumi,bintang dan sebagainya berjalan sepanjang waktu sesuai dengan ketetapan hukum-hukum tersebut,...tidak satupun yang menyimpang kecuali izin Allah.
Kitapun dapat mengerti apa makna yang terkandung dalam surat Sajada ayat 4,dimana menyatakan bahwa setelah melewati fase sop kosmos,Allah menciptakan langit dan bumi beserta segenap isinya,dalam enam hari dan menegakkan kekuasaan atau pemerintahan-Nya sekaligus sejak awal penciptaan.
Kita semua mengetahui apa yang disebut ruang secara intuitif yaitu suatu volume berdimensi tiga yang dapat ditempati oleh suatu benda,tiap benda didalam ruang itu mempunyai tempat yang dalam ilmu pengetahuan alam ditunjukkan oleh apa yang disebtu koordinat ruang,kita juga mengetahui apa yang dimaksud dengan kata-kata waktu,...Dia memberikan urutan ketika berlangsung gejala-gejala di dunia ini,...''kemarin''mendahului''sekarang''dan''sekarang''lebih awal dari''besok''Didalam sains,kita mengatakan bahwa gejala-gejala itu membuat koordinat waktu.jadi semua gejali alamiah memiliki koordinat ruang dan waktu,karena mereka terjadi pada tempat-tempat dan pada urutan waktu masing-masing,orang mengatakan bahwa gejala-gejala alam itu berjalan melalui kontinuum ruang dan waktu,sebab orang beranggapan bahwa suatu gejala diikuti.
Mengenai thariqah...sah-sah saja,asal tidak menyimpang dari ketentuan Al Qur'an dan Al Hadist,saya setuju.Yang saya tidak setuju jika mengatakan yang tidak ikut thariqat tertentu tidak diterima Allah,amalnya,karena persoalan sanad(silsilah)...Bagaimana jika kita bersandar kepada seumber Al Qur'an yang dijamin kebenarannya?
...Laa ilaha ilallah Muhammadar Rasulullah...
Rasulullah hanya sebagaiabdi Tuhan,dan sebagai pemberi peringatan...dan Rasulullah tidak mampu membuka hidayah pamannya sendiri,nabi Nuh tidak mampu memberi hidayah kepada anaknya yang kafir.
Innaka Latahdi man ahbabta...sesungguhnya kamu tidak akan bisa memberikan hidayah kepada orang yang kamucintai sekalipun (Al Qashas : 56)yang kita bisa hanyalah mendoakan bukan membuka jalan menuju Allah.
Ihdinash Shiraathal Mustaqiem...tunjukkan kami jalan yang lurus...mintalah petunjuk atau hidayah langsung kepada Allah,...seperti hendak shalat,...shalat merupakan thariqah yang sempurna,maka lakukakanlah shalat dengan sungguh-sungguh maka anda akan menemui Tuhan dengan selamat...tidak ada keraguan atas thariqat yang satu ini...dan diterima diseluruh kalangan aliran islam...kan tetapi shalat tidak akan mendapat manfaat apa-apa,jika didalam melakukannya tidak mengerti ilmunya...bukan asal shalat...
Saya justru ingin melestarikan thariqah shalat,karena shalat itu mi'rajnya orang mukmin...dan merupakan ajang mujahadah secara langsung tanpa secara langsung tanpa melalui perantara siapa saja...kita berhubungan dengan Allah sendiri-sendiri walaupun kita shalat berjamaah,...Inna shalati wanusuki wamah ya ya wa mamati lillahirabbil 'alamin...
Saya setuju dengan ilmu tasawuf,...karena tasawuf merupakan jalan rohani yang penting diamalkan...dan tasawuf bukan ajaran baru,akan tetapi tasawuf merupakan kumpulan amalan-amalan sunnah yang ditekuni sampai menghasilkan mukhasafah atau tersingkapnya firman-firman Allah SWT.
Dengan demikian,kalau anda shalat,berarti thariqat kita sama...mursyidnya adalah Allah,...
karena Dia-lah yang menunjukkan jalan rohani(Al Rasyid...ihdinash shiratal mustaqiem).
Saya tidak bermaksud mengatakan thariqah-thariqah itu salah,...akan tetapi saya hanya ingin lebih memperhatikan shalat,karena shalat merupakan jalan yang terbaik dan mudah ketimbang jalan yang lainnya...Hanya saja kita kurang serius dan menyadari,bahwa kita sebenarnya sedang bertemu dengan Allah dalam shalat.
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang meyakini,bahwa mereka menemui Tuhannya,dan bahwa mereka kembali kepada-Nya(Al Baqarahh:45-46) begitulah pendapat saya mengenai thariqah,sekali lagi saya sangat setuju dengan thariqah yang mu'tabarah sesuai dengan sunnah nabi.
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya dan kami lebih dekat dari pada urat lehernya(Al Qaaf:16).
Pada ayat yang pertama,Allah menyatakan dirinya''dekat'',sedangkan pada ayat kedua terdapat isim tafdhil... untuk menjelaskan lebih dari itu...yaitu''lebih dekat'',artinya Tuhan ''berada''setelah anda mengetahui hakikat diri,siapa diri ini sebenarnya,yang mana diri ini sebenarnya...dst.Sebagaimana kita akan tahu tempat Allah,sedangkan diri kita saja belum faham...man'arafa nafsahu faqad'arafa rabbahu...barang siapa tahu akan dirinya maka pasti akan tahu Tuhannya''.
Kalimat Aqrabu min nablil warid''...memberikan pengertian bahwa Allah ada diatas hakikat diri manusia bukan dalam hati manusi,juga bukan dalam jiwa manusia.Dia ada didalam dan diluar sekaligus.
''Dia meliputi segala sesuatu''(Al Fushilat:54)
Jadi untuk memandang Allah atau menyebut namanya jangan keliru melihat kepada Bathin manusia yang seolah-olah Allah bersemayam di rongga dada manusia....akan tetapi lebih dari itu...
Pertanyaan anda mengenai Wanahnu aqrabu ilaihi warid,dilihat dari segi bahasa maufun filsafatnya,saya akan kesulitan membahas ini jika hanya sepotong-sepotong,atau dengan kalimat yang sangat singkat...saya takut menjadi fitnah...jika anda serius tolong anda ulangi lagi membaca artikel tersebut kalau masih ada kesulitan berkaitan dengan itu semua,Insya Allah saya bersedia menjelaskan kembali bahasa manusia dan ilmu,sebab kalau kita menterjemahkan dengan kata sebenarnya maka akan ada benturan-benturan yang saling bertentangan...
Mari kita perhatiakan Firman Allah dibawah ini :
''Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dan singgasananya sebelum itu berada diatas Air''(QS.Hud:7).
''Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dapa yang berada diantara mereka dalam enam hari,kemudia Dia bersemayam diatas singgasana-Nya''(QS.Sajdah:4).
Bukankah syirik,untuk memberikan tafsiran yang menggambarkan bahwa Allah memerlukan singgasana dan bahwa singgasana itu seakan-akan terapung diatas air dan juga seakan-akan Allah,sesudah membuat langit dan bumi beserta isinya naik kembali ke tahta-Nya? Alangkah anehnya,jika dikatakan Allah dalam menciptakan langit dan bumi beserta isinya memerlukan waktu enam hari/masa?Padahal bumi dan matahari belum tercipta!Apa yang menjadi patokan waktu,...padahal ruang pun tidak ada,namun demikian,saya akan sedkit berikan gambaran masalah penciptaan alam dan persoalan waktu...
Bilamana ledakan(big bang)dari pengetahuan kita mengenai kecepatan perkembangan alam semesta,diperkirakan peristiwa itu terjadi sepuluh sampai lima belas milliar atau ribu juta tahun yang lalu,kemudian dari keliling kosmos dan umumnya dapat dihitung kembali suhu alam semesta sesaat sesudah ledakan itu terjadi,diperkirakan pada saat itu suhu kosmos melebihi seratus juta-juta-juta derajat,karena kerapatan materi yang sangat tinggi pula,Orang tidak dapat menamakan keadaan alam semesta pada waktu itu,kerapatan tinggi pada suhu rendah membentuk benda padat,kerapatan rendah pada suhu yang sangat tinggi,membentuk gas,tetapi tidak tahu keadaannya kecuali menamakannya sebagai''Sop kosmos''suatu fluida.
Inilah yang disebut dalam ayat 7 surat Hud dengan ''Air''.Kata-kata''singgasana-Nya berada diatas air(sebelum bumi dan langit diciptakan),oleh karena mengandung makna bahwa pemerintahan atau peraturan Allah ditegakkan atas fluida kosmos itu.Pada saat itu materi beserta ruang kosmos sudah diatur oleh Allah dan mereka mengikuti serta tunduk pada peraturan-peraturan itu,jadi pada saat diciptakan alam semesta,Allah telah menetapkan berlakunya hukum-hukum alam sebagai sunnatullah dengan berlakunya hukum-hukum alam ini maka semua makhluk,baik ruang kosmos,atom molekul,partikel dan seluruh materi yang tersusun sebagai benda mati atau hidup.Matahari,bumi,bintang dan sebagainya berjalan sepanjang waktu sesuai dengan ketetapan hukum-hukum tersebut,...tidak satupun yang menyimpang kecuali izin Allah.
Kitapun dapat mengerti apa makna yang terkandung dalam surat Sajada ayat 4,dimana menyatakan bahwa setelah melewati fase sop kosmos,Allah menciptakan langit dan bumi beserta segenap isinya,dalam enam hari dan menegakkan kekuasaan atau pemerintahan-Nya sekaligus sejak awal penciptaan.
Kita semua mengetahui apa yang disebut ruang secara intuitif yaitu suatu volume berdimensi tiga yang dapat ditempati oleh suatu benda,tiap benda didalam ruang itu mempunyai tempat yang dalam ilmu pengetahuan alam ditunjukkan oleh apa yang disebtu koordinat ruang,kita juga mengetahui apa yang dimaksud dengan kata-kata waktu,...Dia memberikan urutan ketika berlangsung gejala-gejala di dunia ini,...''kemarin''mendahului''sekarang''dan''sekarang''lebih awal dari''besok''Didalam sains,kita mengatakan bahwa gejala-gejala itu membuat koordinat waktu.jadi semua gejali alamiah memiliki koordinat ruang dan waktu,karena mereka terjadi pada tempat-tempat dan pada urutan waktu masing-masing,orang mengatakan bahwa gejala-gejala alam itu berjalan melalui kontinuum ruang dan waktu,sebab orang beranggapan bahwa suatu gejala diikuti.
Mengenai thariqah...sah-sah saja,asal tidak menyimpang dari ketentuan Al Qur'an dan Al Hadist,saya setuju.Yang saya tidak setuju jika mengatakan yang tidak ikut thariqat tertentu tidak diterima Allah,amalnya,karena persoalan sanad(silsilah)...Bagaimana jika kita bersandar kepada seumber Al Qur'an yang dijamin kebenarannya?
...Laa ilaha ilallah Muhammadar Rasulullah...
Rasulullah hanya sebagaiabdi Tuhan,dan sebagai pemberi peringatan...dan Rasulullah tidak mampu membuka hidayah pamannya sendiri,nabi Nuh tidak mampu memberi hidayah kepada anaknya yang kafir.
Innaka Latahdi man ahbabta...sesungguhnya kamu tidak akan bisa memberikan hidayah kepada orang yang kamucintai sekalipun (Al Qashas : 56)yang kita bisa hanyalah mendoakan bukan membuka jalan menuju Allah.
Ihdinash Shiraathal Mustaqiem...tunjukkan kami jalan yang lurus...mintalah petunjuk atau hidayah langsung kepada Allah,...seperti hendak shalat,...shalat merupakan thariqah yang sempurna,maka lakukakanlah shalat dengan sungguh-sungguh maka anda akan menemui Tuhan dengan selamat...tidak ada keraguan atas thariqat yang satu ini...dan diterima diseluruh kalangan aliran islam...kan tetapi shalat tidak akan mendapat manfaat apa-apa,jika didalam melakukannya tidak mengerti ilmunya...bukan asal shalat...
Saya justru ingin melestarikan thariqah shalat,karena shalat itu mi'rajnya orang mukmin...dan merupakan ajang mujahadah secara langsung tanpa secara langsung tanpa melalui perantara siapa saja...kita berhubungan dengan Allah sendiri-sendiri walaupun kita shalat berjamaah,...Inna shalati wanusuki wamah ya ya wa mamati lillahirabbil 'alamin...
Saya setuju dengan ilmu tasawuf,...karena tasawuf merupakan jalan rohani yang penting diamalkan...dan tasawuf bukan ajaran baru,akan tetapi tasawuf merupakan kumpulan amalan-amalan sunnah yang ditekuni sampai menghasilkan mukhasafah atau tersingkapnya firman-firman Allah SWT.
Dengan demikian,kalau anda shalat,berarti thariqat kita sama...mursyidnya adalah Allah,...
karena Dia-lah yang menunjukkan jalan rohani(Al Rasyid...ihdinash shiratal mustaqiem).
Saya tidak bermaksud mengatakan thariqah-thariqah itu salah,...akan tetapi saya hanya ingin lebih memperhatikan shalat,karena shalat merupakan jalan yang terbaik dan mudah ketimbang jalan yang lainnya...Hanya saja kita kurang serius dan menyadari,bahwa kita sebenarnya sedang bertemu dengan Allah dalam shalat.
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang meyakini,bahwa mereka menemui Tuhannya,dan bahwa mereka kembali kepada-Nya(Al Baqarahh:45-46) begitulah pendapat saya mengenai thariqah,sekali lagi saya sangat setuju dengan thariqah yang mu'tabarah sesuai dengan sunnah nabi.
Subhanallah :)
BalasHapus