Sabtu, 16 Juni 2012

Sejarah Asal Usul Desa Sigong

Alkisah pada masa perkembangan islam yang sangat pesat di tanah jawa khususnya di Cirebon yang dimotori oleh Kanjeng Sunan Gunung Jati pada masa itu,tidaklah heran apabila banyak orang yang ingin berguru kepadanya untuk memperdalam ajaran islam,karena mereka yakin bahwa agama islam merupakan tuntunan bagi umatnya baik untuk di dunia maupun di akhirat di alam kelanggengan nanti.

Ucap cerita para santri/murid yang sudah pernah berguru pada Sunan Gunung Jati merasa terpanggil untuk ikut serta dalam menyiarkan agama islam di tanah Cirebon sesuai dengan petunjuk dan amanat yang telah ditanamkan kepada seluruh santri santrinya selama menimba ilmu yang begitu cukup lama.

Diantaranya para santri/murid yang berguru pada Sunan Gunung Jati,namanya Ki Kanum dan Ki Serut merupakan murid yang dapat dipercaya untuk ikut bagian dalam menyiarkan agama islam,hingga pada suatu saat Ki Kanum dan Ki Serut mendapat tugas untuk menyiarkan agama islam di wilayah Cirebon Timur.

Setelah mendapat tugas mulia dari Sunan Gunung Jati mereka memohon diri  dan mohon doa restu untuk berangkat sesuai yang telah di amanatkan oleh Sunan Gunung Jati.

Kepergian mereka berdua dalam pengembaraaannya dilakukan dengan rasa senang hati,walaupun harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan dari hari kehari,minggu keminggu bahakan bulan berganti bulan keluar hutan masuk hutan hingga pada suatu saat ia berada di sebuah hutan belantara yang sangat subur makmur,maka disitulah mereka lalu membuat tempat berteduh,semakin lama mereka berada di tempat tersebut dan semakin betah,karena alamnya yang begitu subur juga aliran sungai/kali yang mengalir cukup jernih,lalu mereka mencoba untuk totor alas/hutan untuk dijadikan pemukiman dan ladang mereka untuk kehidupan sehari-hari.

Melihat ladang yang mereka garap sangat subur,sehingga hasilnyapun sangat memuaskan,sehingga lama kelamaan pemukiman tersebut banyak di datangi oleh orang-orang yang ingin mencari kehidupan baru,kedatangan mereka tersebut oleh Ki Kanum dan Ki Serut disambut dengan rasa senang hati sambil diajarkan cara tanam di ladang yang ia garap,sedangkan pada waktu malam mereka diajarkan tentang agama Islam hingga larut malam.

Tentu saja dengan rasa senang hati mereka belajar di segala bidang ilmu,maka ki Kanum dan ki Serut membimbing mereka sangat luwes dan tegas,sehingga mereka merasa segan kepada Ki Kanum.Di tempat tersebut kehidupannya sangat tentram ayem tak seorangpun berani mengganggunnya walau pada masa itu banyak begal/perampok tapi tidak seorangpun yang berani mengusik ketenangan yang ada dilokasi tersebut.

Diwilayah pemukiman itu terdapat kali yang bernama Ciamis,dikali tersebut dengan secara tiba-tiba menjadi suatu daratan yang dapat digunakan sebagai ladang pertanian,ladang tersebut setelah dikelola hasilnya sangat memuaskan,sehingga mereka semakin rajin mengelolah ladang tsb,sedang asyik-asyiknya ia menggarap/mencangkul tiba-tiba diketemukan sebuah alat kesenian berupa GOONG,kemudian benda tersebut ia rawat dengan baik,bahkan dapat dipergunakan manakala mau mengadakan musyawarah dengan memukul Goong tsb musyawarah yang biasanya mereka pergunakan pada waktu menerima ilmu dari Ki Kanum,sehingga tempat tsb dinamakan Sigong.

Pada waktu sore hari menjelang Ashar banyak orang-orang yang mau mandi dan mengambil air wudlu untuk sholat,kebanyakan orang-orang mandi di kali Ciamis itu adalah orang yang dianggap masih mempunyai darah Biru/orang Agung,sehingga kali tsb sampai sekarang dinamakan Kali Agung.

Lama kelamaan permukiman tersebut berkembang dengan pesat walaupun yang ada di daerah itu satu sama lain merupakan orang pendatang,akan tetapi ia hidup rukun dan damai,berkat bimbingan dan didikan Ki Kanum yang telah ditanamkan kepada mereka,Ki Kanum dan Ki Serut semakin lanjut usianya,hingga pada suatu saat ia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Dan untuk selanjutnya cita-cita yang menuju masyarakat mengerti tentang ajaran islam kepada anak cucunya kelak dikemudian hari,maka Embah Kuwu Bagong meneruskannya.Embah Kuwu Bagong merasa perlu menjalin kerjasama dengan Ki Kholil Asmanudin dari Ender,untuk merintis dan mengembangkan ajaran agama islam kepada anak didiknya dengan mendirikan Pesantren yang diberi nama Salafiyah yang hingga sekarang masih berkembang di Desa Sigong.

Catatan : perlu kita ambil hikmahnya begitu tulus dan ikhlasnya para leluhur desa sigong yang telah berjuang membabat alas/hutan hingga menjadi sebuah perkampungan/Desa dan memberikan pelajaran dunia berupa cara bercocok tanam/pertanian dan pelajaran hal syiar Agama Islam hingga sampai sekarang masyarakt di desa itu mayoritas beragama Islam,kami sebagai penerus sungguh bangga atas apa yang telah diwariskan kepada masyarakat Sigong,ambil semua hikmah yang ada didlam cerita ini dan jangan lupa mendo'akan mereka gimanpun Allah telah memeberikan jalan pada masyarakat Sigong akan ketokohannya,adanya kita bertempat di desa tersebut ya adanya jasa dari beliau,amin.

Prabu Kiansantang

Prabu Kiansantang adlah seorang tokoh tasawuf dari tanah pasundan yang ceritanya begitu melegenda khususnya di hati masayarakat pasundan dan kaum tasawuf di tanah air pada umumnya.Tokoh Prabu Kiansantang ini pertama kali berhembus dan dikisahkan oleh Raden Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang ketika menyebarkan Islam di tanah Cirebon dan Pasundan,Pangeran Cakrabuana adalah anak dari Kanjeng Prabu Siliwangi atau Prabu Jaya Dewata Raja Pajajaran,yang dilahirkan dari Permaisuri ketiga yang bernama Nyi Subang Larang,Nyi Subang Larang sendiri murid dari Mubalig Kondang yaitu Syeh Maulana Hasanudin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Syeh Kuro Krawang.

Pada waktu itu ketika Raden Walangsungsang memilih untuk pergi meninggalkan Galuh Pakuan atau Pajajaran,yang disebabkan oleh keberadaan haluan dengan keyakinan ayahanya yang memeluk agama''Shangyang''pada waktu itu.Diriwayatkan beliau berkelana menyi'arkan Islam bersama adiknya yaitu Rara Santang[Ibu dari Syarif Hidayatullah atau''Sunan Gunungjati''] dengan membuka perkampungan di pesisir utara yang menjadi cikal bakal Kerajaan Caruban atau Kasunanan Cirebon yang sekarang adalah''Kota Madya Cirebon''.

Legenda Kian Santang sendiri diambil dari sebuah kisah nyata,dari tanah Pasundan tempo dulu yang ceritanya pada waktu itu tersimpan rapi berbentuk buku Perpustakaan Kerajaan Pajajaran,karena Pajajaran adalah hasil penyatuan dua kerajaan antara Galuh dan Kerajaan Sunda Pura yang dimana kerajaan Galuh dan Sundapura adalah dua kerajaan pecahan dari Tarumanegara,yang dimasa Prabu Purna Warman yaitu Raja ketiga dari kerajaan Taruma Negara yang pecah menjadi Tarumanegara yang berganti Sundapura dan Ibukota lama menjadi Galuh Pakuan,dan Jaya Dewata menyatukan kembali dua pecahan Kerajaan Tarumanegara menjadi Pajajaran.

Dimana di kisahkan pada waktu abad 4M atau tahun 450 pernah terdapat putera mahkota yang sakti mandraguna  bernama Gagak Lumayung yang dalam ceritanya''ditataran sunda dan sekitarnya,tak ada yang mampu mengalahkan ilmu kesaktiannya,hingga suatu saat datang pasukan dari Dinasti Tang yang hendak menaklukan kerajaan Tarumanegara,namun berkat Gagak Lumayung,pasukan Tang dapat dihalau dan tunggang langgang meninggalkan Tarumanegara.

Semenjak itu Raden Gagak Lumayung deberi sebutan ''KIANSANTANG''atau ''Penakluk pasukan Tang'' Diceritakan Sang Kiansantang ini karena saking saktinya hingga ia rindu kepingin melihat darahnya sendiri,hingga sampailah disuatu ketika sa'at dia mendapat wangsit di tapabratanya bahwa di tanah Arab terdapat orang sakti mandraguna,konon dengan ajian Napak Sancangnya Raden Kian Santang mampu mengarungi lautan dengan berkuda saja.''Dimana dalam ceritanya ketika sampai di pesisir beliau bertemu seorang kakek dan padanya dia minta untuk di tunjukan dimana orang sakti yang Kian Santang maksud tersebut''.Dan dengan senang hati di kakek tersebut menyanggupinya dan sementara di amengajak beliau''Kian Santang''untuk mampir dulu kerumahnya.

Al-kisah setelah sampai dirumahnya tongkat dari sang kakek tersebut tertinggal di pesisir dan minta Kian Santang untuk mengambilnya,konon dikisahkan  Kian Santang tak mampu mencabutnya sampai tangannya berdarah-darah,disitulah Kian Santang baru sadar kalu kakek itu adalah orang yang dicarinya.Dan akhirnya dengan membaca kalimah Syahadat yang diajarkan Sang kakek tadi''yang akhirnya menjadi guru spiritualnya''Tongkat tersebut dapat di cabutnya''

Cerita tersebut membumi sekali sampai saat sekarang,dan yang aneh kebanyakan orang menduga kalau Kian Santang itu Raden Walangsungsang,padahal banyak sekali cerita yang sepadan dengan kisah Raden Walangsungsang tersebut,yang sesungguhnya dialah yang mengisahkan justru dialah si pelaku[Raden Walang Sungsang atau Pangeran Cakrabuana]sebagai tokoh yang diceritakannya itu.Tujuan adalah hanya sebagai media dakwah dan penyebaran Islam di bumi Cirbon dan sekitarnya,sehingga sampai sekarang banyak kalangan yang menyangka Raden Walangsungsang adalah Kian Santang bahkan ada yang menafikan Kian Santang adlah adik Cakrabuana dan kakak dari Rarasantang.

Raden Walangsungsang mengambil cerita ini dari Perpustakaan Kerajaan Pajajaran dengan pertimbangan karena kisah itu mirip dengan kisahnya,yang di mana Kian Santang setelah pulang dari Arab dia ingin mengislamkan ayahandanya Prabu Purnawarman namun ditolaknya dan Kian Santang memilih meninggalkan Istana dan tahtanya diberikan pada adiknya Darmayawarman,begitu pula Raden Walangsungsang yang pernah merantau ke Arab dan menikahkan adiknya Rarasantang yang di ambil istri oleh putra Kerajaan Mesir waktu itu dan pernikahan berlangsung di Mesir yang dari perkawinan inilah nanti akan lahirlah Raden Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati.

Keinginan Walangsungsang untuk mengislamkan Prabu Siliwangi ditolak mentah-mentah dan ayahnya tidak inging bertarung dengan anaknya maka dia memilih mensucikan diri bertapa,konon beliau menjelma  Macan Putih,pengambilan kisah penokohan dalam sebuah cerita seperti ini sebenarnya pernah pula terjadi pada era sebelum Raden Walasungsang yang tepatnya dilakukan oleh Raja Jaya-Baya[Raja Islam pertama di tanah Jawa]dari kerajaan Panjalu Kediri,dimana suaktu masih dipegang Raja Airlangga Kerajaan tersebut bernama Kahuripan dan karena kedua anaknya semua meminta tahta maka Kahuripan di bagi dua yaitu Panjalu dan Jenggala,sepanjang perkembangan dua kerajaan terseut selalu bermusuhan dan pada masa kerajaan Panjalu di Rajai oleh Jaya-Baya,panjalu mampu menaklukan Jenggala dan disatukan lagi antara Jenggala dan Panjalu.

Pada waktu menaklukan Jenggala Rajanya Jaya Baya meminta Empu Sedha dan Empu Panuluh untuk mengutip naskah dari India yang judulnya Maha Barata,namun di ferifikasi dengan gaya jawa,sebagai perlambang atas kemenangan perang saudara Panjalu dan Jenggala,yang akhirnya kitab tersebut di beri judul Barata-Yuda,dan dalam kisah klasik jawa ini banyak kalangan masyarakat yang mengira Jaya Baya adalah kelanjutan dari Trah Barata yaitu cicit dari Parikesit Putra Abimanyu.

Juga kisah lainnya yang srupa pernah pula hadir kemasyarakat yang tujuannya waktu itu sebagai media dakwah untuk melindungi rongrongan ajaran syariat terhadap kaum sufi,maka ketika bergerak menyebarkan Islam Walisanga menurut banyak kalangan membuat cerita al-halaq fersi Indonesia yaitu Syeh Siti Jenar,yang menurut Doktor Simon dari UGM Jogya berdasarkan temuannya karya-karya besar berupa naskah suluk dari Sunan Kalijaga dan lain sebagainya,dapat dipastikan tokoh Siti Jenar adalah Imajenar hanya untuk media dan melindungi Islam agar tetap pada ajaran ahlusunah wa jamaah.dan sampai saat ini pendapat itu masih simpang siur dan menjadi perdebatan dan polemik panjang oleh para ahli sejarah di Tanah Air,nuhun Rahayu rahayu.

Jumat, 15 Juni 2012

SEJARAH NAMA DESA KARANGMEKAR

Asal Cerita Rakyat Desa Karangmekar,Kecamatan Karangsembung,Kabupaten Cirebon
Asal dari Desa Kubangkarang dan terwujud dari Desa Kubangkelor dan Desa Karangsembung Wetan.

Pada masa zaman Wali Sanga,Syeh Syarif Hidayatullah,Sultan Gunung Jati Cirebon,sebagai Imam Wali dan sebagai Penasihat Wali ialah Pangeran Cakra Buana alias Embah Kuwu Sangkan alias Embah Kuwu Cirebon.

Kisah pada suatu ketika di Keraton Cirebon sedang mengadakan musayawarah yang di hadiri oleh Sultan Kalijaga,para Pangeran Cirebon dan hadiri pula oleh Embah Kuwu Cirebon,dalam musyawarah tersebut sedang memperbincangkan rencana untuk mmembuat suatu kampung/desa/pedukuhan yang akan diberi Gebang Kinatar.

Didalam musyawarah mendapat keputusan bahwa Emah Kuwu Cirebon untuk di tugaskan mencari tempat kesebelah timur  yang ditemani oleh gadeknya yakni Embah Berai,adapun Sultan Cirebon dan Sunan Kalijaga,serta para Pinangeran ke daerah Lurah Agung Kuningan.

Keberangkatan Embah Kuwu Cirebon Girang yang disertai Embah Berai sambil menunggangi JaranArbapuspa /Kuda  Sembrani menuju kearah timur,dikarenakan keadaan masih hutan belantara maka dalam penelitian sangat hati-hati sebab untuk dijadikan suatu Pedukuhan/desa,dalam perjalanan Embah Kuwu Cirebon dan Embah Berai sampailah di suatu tempat,beliau melihat suatu Cahaya yang sangat menarik perhatian,setelah di telusuri terdapat dataran yang resik dan ada sebuah Kubang/Balong,kemudian Embah Kuwu Cirebon bersemedi,agar kelak di hari kemudian akan menjadi desa yang Aman Tentrem Loh Jinawi Kerto Raharjo,kaya orang rerawat miskin Ora Gegolet [Hidup Sederhana] setelah mendapatkan Rahmat dari Allah Yang Maha Kuasa,Embah Kuwu dengan memandang yang jauh meyakinkan,bahwa tempat ini bisa dijadikan Pedukuhan/Desa,kemudian untuk tanda bukti dan ciri,Embah Kuwu Cirebon menancapkan Tongkat disebelah barat Kubangan dan Embah Kuwu bersama Embah Berai dengan menunggang Kuda/Jaran tersebut menuju Lurah Agung Kuningan dimana para Wali dan Pangeran menunggunya,kemudian Embah Kuwu Cirebon melaporkan hasil kerjanya kepada Sultan Cirebon,sambil menunjuk kearah utara dengan berbahasa jawa,KUH BANG ELOR ANA TEMPAT KANG BAGUS LAN RESIK KANGGO DI DAIAKEN PENDUKUHAN/DESA LAN WIS DI UPAI CIRI/tanda sebelah Kulon Kubang wis ditancepi tongkat.

Yang akhirnya di dalam musyawarah Sultan Cirebon tertarik dengan kalimat/pembicaraan Embah Kuwu Cirebon,maka minta persetujuan bahwa penduduk/Desa diberi nama''KUBANGKELOR'' mengambil kalimat dari KUH EBANG DINGIN KERSANING MAHA SUCI para wali dan para pinangeran sangat menyetujuinya untuk untuk diberi nama''KUBANGKELOR''.

Menurut cerita bahwa Tongkat Embah Kuwu Cirebon yang di tancapkan kersaning Yang Maha Kuasa lan Pemurah menjadi sebatang Pohon Gebang.

Yang selanjutnya di musayawarahkan untuk membuat pedukuhan/desa yang pantas untuk memeliharanya,akhirnya hasil musyawarah diserahkan kepada ke 4 orang anaknya Embah Kuwu Cirebon dengan nama masing-masing :

1.Sang Ratu Imas Geulis Anom
2.Pangeran Guru Maya,yang ditempatkan disebelah Girang dan Kawentar Hulu Dayeuh.
3.Pangeran Gegesang/Pangeran Maya Giri/Pangeran Panuhunan yang ditempatkan ditengah dayeuh.
4.Pangeran Sang Hyang Rancasan yang di sebut juga Pangeran Giri Laya[Pangeran Seberang Lautan]
   yang di tempatkan sebelah utara dengan Kawentar Birit Dayeuh.

Dalam melaksanakan membuat desa tersebut Empat bersaudara sangat bersatu bahu membahu dan dibantu oleh Masyarakat yang berdatangan berasal dari daerah Pasundan.Di dalam keputusan musyawarah seminggu sekali setiap hari Selasa di adakan musyawarah yang selalu dihadiri Embah Kuwu Cirebon Girang dan tidak ketinggalan dihadiri oleh Embah Berai yang selalu menunggangi Jaran Se,brani,dan di sebelah barat pohon Gebang di buat Istal/tempat Kuda dan sering di sebut dengan Blok erbang/Pagebangan[sebelah Timur menjadi Balai Desa sekarang] setelah menjadi Desa Kubangkelor  keadaan menjadi aman tentram kerta raharja banyak masyarakat berdatangan dari daerah Kuningan untuk menjadi warga Desa Kubangkelor.

Dengan singkat cerita setelah Wafatnya ke Empat Bersaudara yang dikebumikan di masing-masing tempatnya,selanjutnya dalam melanjutkan pemeliharaan Desa dilanjutkan oleh keturunannya.

Terlisah yang melanjutkan mengurus Desa Kubangkelor adalah Embah Buyut Warsi/Embah Buyut Gembeng,yang mempunyai dua anak laki-laki yang pertama Ki Buyut Bekong dan ditempatkan sebelah Selatan Laut sekarang Desa Ender,dan yang ke dua Ki Buyut Winangun yang ditempatkan di sebelah Selatan Jalan laut yang sekarang Desa Pangenan pada waktu itu sebagai Cantilan Desa Kubangkelor.

Kehidupan dan penghidupan masyarakat Desa Kubangkelor kebanyakan para petani yang di pimpin langsung oleh Embah Buyut Warsi/Embah Gembeng.

Terkisah sewaktu musim menanam Padi dan kebetulan saluran pengairannya bersatu dengan Tanah Sawah Desa Karangmalang sedangkan pesawahan rakyat Kubangkelor,yang berada di sebelah Utara yang sekarang Blok Putat.Rakyat Tani Desa Kubangkelor setiap mengairi sawahnya selalu diganggu oleh Ki Buyut Jasmiran/Buyut Karangmalang,sedangkan Ki Buyut Jasmiran tidak pernah mencari air ke girang yang akhirnya oleh masyarakat di laporkan kepada KiBuyut Warsi/Buyut Gembeng oleh karena rasa tanggung jawab kepada masyarakat demi kemajuan pertanian yang akhirnya Buyut Warsi turun tangan dan diperintahkan kepada para petani supaya mengairi sawahnya dan akan diawasi oleh Buyut Warsi,ternyata kketika rakyat Tani sedang mengairi sawahnya,maka oleh Ki Buyut Jasmiran saluran air kejurusan Blok Putat di tambaknya rapat-rapat dan airnya di alirkan semuanya ke tanah Desa Karangmalang setelah di ketahui atas perbuatannya Ki Buyut Jasmiran tersebut maka oleh Ki Buyut Warsi yang akhirnya terjadilah perkelahian antara ki Buyut Jasmiran dan Ki Buyut Warsi dikarenakan Ki Buyut Jasmiran tidak mengakui atas perbuatannya,pertarungan/perkelahian terjadi selama 7 hari 7 malam masing-masing mempunyai kekuatan kesaktian,kekuatan Ki Buyut Jasmiran betul-betul kuat totosan bojana,kulit tidak mempan dengan segala perkakas,adapun kekuatan Ki Buyut Warsi/Gembeng mempunyai ilmu Banyu Sakti,apabila terkena sabetan Golok/Pedang bila terkena mengeper atau lunak seperti kena benda Karet dengan kelihatan Ki Buyut Warsi setiap memukul/menyabetkan Pedang/Goloknya selalu satu tempat saja,dengan pemikiran sekalipun bagaimana kuatnya kalau di sabet satu tempat pasti hancur,maka ternyata Buyut Jasmiran menyerah kepada Ki Buyut Warsi/Gembeng,yang akhirnya Ki Buyut Jasmiran mengeluarkan kata-kata kepada anak cucunya/kepada rakyat Karangmalang jangan kamu berani kepada rakyat Desa Kubangkelor dan beliau terus permisi pulang setelah memberikan amanat,Ki Buyut Jasmiran tidak pulang ke rumahnya tapi terus berdiam di Gubugnya di sebelah Utara Karangmalang sampai pada Wafatnya dan sampai sekarang dinamakan Blok Jasmiran adapun Ki Buyut Warsi terus pulang kerumahnya yang berada di Blok Tengah Dayeuh/Blok Keramat sampai Wafat.

-Terkisah entah Kuwu ke berapa Kuwu Kubangkelor namanya Bapak Pasmen sampai tahun 1902

-Pada tahun 1914 Desa Karangsembung tidak dapat melunasi Pajak maka oleh Pemerintah Daerah di
 Mekarkan di bagi menjadi dua Desa sebelah Barat nama Desa Karangsembung Kulon dan sebelah Timur
 Desa Karangsembung Wetan yang menjabat bapak Ijang yang melunasi pajak waktu itu Desa Kubangkelor

Pada tahun 1918 di adakan pemilihan Kuwu Desa Karangsembung Wetan dan terpilihlah Bapak Ahmad Bodong,dan diberhentikan tidak hormat dikarenakan melanggar administrasi,kemudian oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon di tawarkan kepada Kuwu Karangtengah untuk menyelesaikan administrasi Desa Karangsembung Wetan akan tetapi tidak bersedia dan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon di tawarkan kepada Desa Kubangkelor pada waktu itu Kuwunya bapak Natawijaya dan sanggup bersedia untuk menyelesaikan administrasi.Tahun 1920,Kuwu Natawijaya mengadakan musyawarah yang disaksikan oleh Kecamatan dan Kabupaten untuk menyatukan Dua Desa yaitu Desa Kubangkelor dengan Karangsembung Wetan diambil Kubang dan Desa Karangsembung Wetan diambil Karang dijadikan satu Desa menjadi Desa Kubangkarang,bapak Kuwu Natawijaya sampai tahun 1928 sebagai Kuwu.
Terus berganti Kuwu :

-Bapak Kuwu Durgi tahun 1928-1932
-Bapak Kuwu Sutawijaya tahun 1932-1941
-Bapak Kuwu Emon tahun1941-1945
-Bapak Kuwu Saptari tahun 1945-1947

Dalam tahun 1947 masa kedaulatan rakyat yang menjabat Kuwu adalah Bapak Abdurahman jabatan Jurutulis.

Dalam tahun 1947 Agresi Belanda kembali menjajah Indonesia,semuanya para aparat Pemerintahan Desa Kubangkarang Angkatan 1945 meninggalkan Desa dan turut serta berjuang dengan Tentara Keamanan Rakyat[TKR].

Pemerintahan Desa kembali dipimpin oleh Bapak Saptari,Perangkat Desa dalam tahun 1948 seorang Pejuang yang melawan Belanda brnama Bapak Jarsa setelah tertembak sehingga mati oleh pasukan patroli Serdadu Belanda,sewaktu sedang melakukan  ke Desa Kubangkarang.

Dalam tahun 1949 Pemerintah Kedaulatan Rakyat kembali merdeka,Pemerintah Belanda kembali kenegerinya dan Pemerintahan Desa Kubangkarang kosong pada saat itu,atas kebijakan Bapak Bupati Cirebon,menunjuk Bapak Abdurahman menjabat kembali untuk menyelesaikan administrasi Desa dan menyusun aparat Pemerintahan Desa,masyarakat desa mendukung pencalonan Kuwu tetapi Bapak Abdurahman tidak mau dicalonkan untuk menjadi Kuwu.

Pada tahun 1950 mengadakan pemilihan Kuwu desa Kubangkarang yang terpilih Bapak Kusba sampai tahun 1967,pada tahun 1967 mengadakan pemilihan Kuwu Desa Kubangkarang calonnya ada Tiga yaitu Bapak Kusba,Bapak Taryan,Bapak Warja,antara Bapak Kusba dan Bapak Taryan menang tipis beda satu saja yang dimenangkan oleh Bapak Taryan dari ABRI yaitu anggota CPM Cirebon.

Pada intinya : desa Karangmekar adalah Pamekaran Desa Kubangkarang
Batas dan Luas Wilayah
Desa Karangmekar,Kec.Karangsembung Kab.Cirebon
A.Luas Wilayah desa232.914 Ha/Km
B.Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Desa Japura Kidul
- Sebelah Selatan : Desa Kubangkarang
- Sebelah Barat : Desa Sarajaya
- Sebelah Timur : Desa Karangmalang

Demikian kiranya bila ada kurang lebihnya mohon ma'af dan kami berharap untuk masyarakat Kubangkelor/Karangmekar patut bangga ternyata menurut sejarah Desa Kubangkelor adalah termasuk Desa yang menyimpan sejarah para leluhurnya yakni Prabu Kiansantang alias Embah Kuwu Cirebon Girang alias Eyang Cakrabuana alias Embah Kuwu Sangkan dan ditempati oleh keturunannya Para Pangeran Cirebon,harapan kami sebagai anak cucu dan keturunan jangan melupakan jasa beliau untuk senantiasa mengirimi do'a sebagai rasa penghormatan dan tali silaturahim baik dunia maupun talisilaturahim akhirat kang arane kirim Do'a. semoga Desa yang kita cintai mendapatkan Rhido Allah menjadi Desa kang Makmur seperti pada zaman para leluhur kita terdahulu.Amin

Minggu, 10 Juni 2012

Perbedaan Tauhid

Tauhid versi Islam berbeda dengan versi agama lainmya,pemahaman tentang tauhid di luar agama Islam hanya dikenal meng Esa kan kepada Tuhannya dan untuk lebih yakin keberadaannya maka di buatlah lambang KeTuhanannya,dengan cara di buat patung[Arca]yang sengaja di buat sakral seolah tuhan itu ada dalam bentuknya dibuat sama seperti makhluk pada umumnya disitulah penganutnya menyembah tuhannya sebagai bentuk pengabdian,pemujaan dengan riutalnya yang beraneka ragam bentuk ritualnya,untuk mendisiplinkan umatnya maka di buat aturan-aturan menurut kitab agamanya masing-masing.

Didlam hukum agama Islam berbeda dalam memahami dan mengetahui Tuhannya,hukum Islam mengajarkan kepada penganutnya untuk memahami atau mengetahui Allah sebagai Tuhannya di wajibkan mempelajari ilmu-ilmu tentang ketuhanannya yaitu :

1.Ilmu Syari'at
2.Ilmu Hakikat
3.Ilmu Tarikat
4.Ilmu ma'rifat

Di dalam hukum Islam musrik bagi penganutnya apa bila menggambarkan atau mewujudkan Allah dalam bentuk yang identik dengan makhluknya,jangankan digambarkan sama dengan makhluk-Nya,memberi sifat pun tidak diperbolehkan karena Allah itu tidak sama dengan makhluk-Nya.

Dengan kata lain bahwa yang menciptakan itu tidak akan sama dengan yang diciptanya,oleh karena itu bagi umat islam meyakini bahwa Allah yang menciptakan atau menjadikan makhluknya tidak akan sama dengan apa yang dibuatnya maka dikenal dalam hukum Islamyang namanya Robb atau sering di ucapkan Allah itu Rabbul'alamim pengurus seluruh alam sehingga umat Isalam pada umumnya Allah adalah yang mengurus seluruh alam yaitu alam gaib dan Alam nyata.Allah juga dikenal sebagai Khaliq[Pencipta]seluruh makhluk baik itu makhluk yang berada dimuka Bumi ini sebagai alam nyata juga yang menciptakan makhluk yang berada di alam Gaib.

Di dalam hukum Islam ada satu persyaratan yang mutlak harus dilakukan oleh pengikutnya sebelum menjalankan syari'at Islam yaitu diwajibkan membaca Dua Kalimah Syahadat atau dikenal Syahadatain sebagai persyaratan masuk agam Islam.

Syahadat adalah pengucapan janji kepada dirinya untuk selalu patuh dan ta'at pada Allah dan Rasulnya,syahadat itu sendiri mengandung arti :

1.Syahadat Tauhid
2.Syahadat Rasul

Apabila sudah membacakan dua kalimah syahadat,diwajibkan memegang teguh dan wajib menjalankanya rukun yaitu :

1.Rukun Islam
2.Rukun Iman

Kedua rukun itu bersifat pundamental bagi seluruh umat Islam tidak boleh keluar dari dua rukun tersebut,rukun Islam itu terdiri dari 5 rukun :

1.Syahadat
2.Sholat
3.Zakat
4.Puasa
5.Menunaikan ibadah Haji

Karena ini bersifat rukun maka wajib bagi umat muslimim untuk menjalankannya,kelima butir yang terdapat dalam rukun Islam harus terwujud dalam perilaku seorang muslim karena rukun Islam itu adalah dasar yang membentuk menjadi sebuah aqidah yang tertanam di dalam hati seorang muslim dan merupakan ikatan antara Allah,manusia dan alam sekitarnya,adapun rukun Iman terdiri dari 6 rukun :

1.Iman kepada Allah
2.Iman kepada Malaikat
3.Iman kepada Rasul
4.Iman kepada Kitab kitab Allah
5.Iman kepada Hari Kiamat
6.Iman kepada Takdir baik dan buruk

Sama halnya dengan rukun Islam karena merupakan rukun maka wajib bagi umat Islam/muslim untuk menjalankannya dan merupakan dasar yang membentuk sebuah aqidah yang tertanam di dalam hati seorang muslim dan merupakan Ikatan antara Allah,manusia dan alam sekitarnya.Kitab Tauhid

Hak Cipta Milik Allah
Kitab Tauhid
mama Guru
Ujang Guru
Semoga ada manfa'at setelah membaca dan mempelajari dan dihayati untuk kita semua.amin 

Ketauhidan

Ilmu atau pemahaman tentang keberadaan yang diyakini,dianggap lebih atau super di dalam keyakinan seseorang dan pada umumnya menjadi sebuah aqidah dalam sebuah pemahaman terutama di dalam keyakinan beragama :

Membahas ilmu,pemahaman tentang Tauhid dalam agama,membahas mengenai keTuhanan disemua agama,dengan ilmu atau pemahaman disetiap agama dengan tujuan untuk mengetahui keberadaan Tuhan.Dalam hal ini kita mencoba membahas tentang ilmu atau pemahaman mengenai Tuhan dalam hukum Islam,di dalam hukum Islam Tauhid adalah Ilmu atau pemahaman mengenai tentang siapa ibadah yang sesungguhnya.

Tauhid adlah''Tarkuttaohidi Minattaohidi''

Artinya : Meninggalkan bilangan satu dari satu penjelasannya:''Bila Adadin bila Saotin bila Harpin''artinya;''tidak termasuk bilangan,tidak termasuk suara,dan tidak termasuk hurup.

Jadi dalam Ilmu atau pemahaman Islam bahwa kata Tuhan adalah Allah,dalam masalah ini sering menjadi pertanyaan dikalangan Umat Muslim tentang keberadaan Allah,dimana,bagaimana dan seperti apa dan apabila di perdebatkan tentang keberadaan Allah itu,akan menjadi perdebatan yang tidak berujung dan kadang akhirnya menjadi perselisihan akibat dari perbedaan Ilmu dan pemahaman,akibat yang fatal kadang sampai terjadi permusuhan antar Umat Muslim,kalau kita sadri dan kita pahami sebenarnya umat muslim hanya mempercayai satu Kitab yaitu Al-Qur'an dan didalam Al-Qur'an itu isinya sebagian menerangkan tentang hukum Tauhid,akibatnya dari pemahaman pribadi tanpa didukung dengan hukum yang terdapat di dalam Al-Qur'an akan menimbulkan perbedaan pemahaman yang akibatnya menimbulkan perpecahan,untuk lebih jelasnya kita bahas Allah itu tidak termasuk bilangan artinya bilangan atau angka 123 dst,tidak layak untuk menyebutkan keberadaan Allah jangankan 2 dan 3 bahkan bilangan 1 pun tidak layak untuk menyebutkan Allah itu satu karena keterangan menyatakan bila adadin yang artinya bahwa Allah bukan satu tetapi satu adalah kepunyaan Allah,kemudian Allah itu tidak termasuk suara jadi Allah itu tidak bersuara sebab bila saotin tetapi suara adalah kepunyaan Allah,dan Allah tidak termasuk hurup[harpin]ssebab bila harpin Allah adalah bukan hurup tapi hurup[aksara]kepunyaan Allah.

Dari pembahasan diatas tentang adadin,saotin,harpin itu sifat-sifat yang tidak layak apabila di tujukan kepada Allah sebab Al-Qur'an menerangkan bahwa Allah''Subhaanahu Ammayasipuun''yang artinya:Allah bersih dari segala sifat yang tidak layak untuk disamakan dengan sifat makhluk-Nya.Al-Qur'an menegaskan bahwa Allah itu''Laisa Kaislihi Sai'un''artinya dia itu tidak ada contohnya,segala perkara pun kepada-Nya membahas ilmu Ketauhidan adalah penting bagi umat sebagai pengikutnya agar terhindar dari kemusrikkan kepada Allah sebab musrik itu sangat berbahaya terhadap keimanan pengikutnya,sehingga wajib memahami apa itu musrik,pahamilah bahwa musrik itu bisa terjadi dengan tiga perkara :

-Musrik I'tiqad bisa terjadi dalam hati dan terjadi dengan niat tanpa diketahui orang lain.
-Musrik Ucapan atau perkataan dimana ucapan yang keluar menyekutukan,bisa menhina,mengejek dan
  mensejajarkan Allah dengan makhluknya.
-Musrik Lampah atau kelakuan dan perilaku ini bisa terjadi perilaku tidak sesuai dengan hukum Allah.

Ketiga kemusrikan terjadi karena tidak memahami ilmu atau pemahaman mengenai Tauhid,juga ada yang terjadi karena ke taklidan kepada seseorang atau kepada sesuatu sehingga tidak tersa ada doktrin yang memasung terhadap pemahaman,sehingga pada akhirnya akal dan pemikiran terbelenggu pada luasnya wawasan dan pola pikir.


Sabtu, 09 Juni 2012

Neurangkeun Martabat Alam Tujuh

Martabat Alam Tujuh

-Alam Ahadiyat huruf Al
-Alam Wahdat huruf Lah
-Alam Wahdiyat huruf Mu
-Alam Arwah huruf Ham
-Alam Ajsam huruf Mad
-Alam Misal huruf A
-Alam Insan Kamil huruf Dam

Buktina alam dunya oge eusina ngan tujug poe,hakekatna nyaeta alam nu kasebat diluhur,tegesna a;lam tujuh teh lalakon Allah-Muhammad-Adam,kusabab eta wajib dikanyahokeunnana ku sarerea.Upama urang erk ngusul kana asal,sebab lamun teu dikanyahokeun ti ayeuna jalan-jalan jeung barang-barangna,atuh tangtu bakal sasab,moal bisa balik deui kana asal,sabab teu kapanggih deui jeung jalalna waktu tadi turun-turunna ti akherat ka alam dunya.

Ayeuna eta martabat alam tujuh teh,ku jisim kuring rek diterangkeun sarta make ibarat kalawan dibuktikeun ku gambar,supaya gampang dihartoskeunnana.

Gambar Martabat Alam Tujuh

Tafsirna

A.Nyaeta Alam Ahadiyat,martabat nu Maha Suci,dalilna Dzat Laisa Kamishlihi,hartina dzat anu teu aya upama.
Bakat kumaha atuh matak teu beunang diupamakeun?Naha bakating ku kawasana?atawa bakating ku agungngna?atawa bakating ku hiji-hijina?

Upama bakating ku kawasa,na kapan dina zaman eta mah teu acan aya dadameulannana,karana ngaran kawasa teh kudu bukti heula nu di damelna,kapan dina,dina alam Ahadiyat mah sumawona manusa,akherat jeung alam dunya ge teu acan aya.

Upama bakating ku agungna,da teu acan aya nu hina dina alam Ahadiyat mah,karana aya basa Agung teh sanggeusna aya anu hina.

Upama bakating ku hiji-hijina,da kapan teu acan aya dua zaman eta mah,sabab ari hiji teh saeunggeusna ayu nu loba.

Kumaha atuh pihartieunnana?supaya ata adil Dzat laisa kamishlihi teh jadi?kieu upama mufakat mah,nu matak alam Alhadiyat disebut dalil Dzat laisa kamishlihi.hartina Dzat anu teu aya upama,sategesna nyaeta bakating ku Suci,hartina beresih teu aya sifat-sifat acan sumawonna jenengannana.Naha rek diupamakeun jeung naon upama teu aya sifatna?sabab disaksian deui ku dalil nu Maha Suci teh Balaa Haifin,hartina teu warna teu rupa,teu beureum teu hideung,teu poek teu caang,Bilaa Makanin hartina teu arah teu enggon,teu di kulon teu di wetan,teu di kidul teu di kaler,teu diluhur teu di handap,tah kitu katerangannana,nu matak nu Maha Suci teu beunang di upama-upama,sumawonna di engon-enggon,dituduh diditu didieu,lantaran kaburu lain sabab kahalangan ku bukti.

B.Alam Wahdzat martabat sifatna nu Maha Suci,jadi alam Wahdzat mah nu Dzat Laisa teh jadi Dzat sifat,rupana caang padang,nyaeta kasebut Jauhar Awwal,Jauhar hartina Cahaya,Awwal hartina Mimiti,jadi nya eta nu pangheula-pangheulana aya samemeh Bumi jeung Langit,sumawonna manusa.Tapi eta Johar Awal teh nu kasebut hakekat Muhammad tea,kapan ceuk hadist oge Muhammad teh awal-awalna pisan,sabab Johar Awal teh Nur,tegesna Cahyana nu Maha Suci.Malah ceuk para wali mag Sagara Hirup atawa Sajatining Syahadat,karana gulungan Dzat jeung sifat atawa Allah jeung Muhammad dina hakekat.

C.Alam Wahidiyat,martabat Asmana nu Maha Suici,kajadian tina Jauhar Awwal alam Wahdzat tadi bijil deui sorotna jadi cahaya opat rupa nyaeta :

1.Nur Cahya beureum
2.Hawaun Cahya Koneng
3.Maun Cahya Bodas
4.Turobun Cahya Hideung
Jadi eta Cahya anu opat teh,nu kasebut Nur Muhammad,ari Muhammad mah di Johar Awal,barang eta Nur Muhammad Cahya opat perkara teh,kasebutna Hakekat Adam,nyaeta Asmana nu Maha Suci.

-Cahya nu beureum hakekatna lafad Alif
-Cahya nu Koneng hakekatna lafad Lam Awal
-Cahya nu Bodas hakekatna lafad Lam akhir
-Cahya nu Hideung hakekatna lafad He
Jauhar Awwal jadi hakekatna lafad Tasjid

Sare'atna jadi lafad Allah,jadi eta cahya nu kasebut di luhur teh,nu ngajadikeun bibit tujuh bumi tujuh langit sarawuh eusina kabeh,sanajan Agama oge ti dinya bae.

Ayana Syahadat nyaeta ku ayanan Johar Awal
Ayana Sholat nyaeta ku ayana Cahya Beureum
Ayana Zakat nyaeta ku ayana Cahya Koneng
Ayana Puasa nyaeta ku ayana Cahya Bodas
Ayana Munggah Haji nyaeta ku ayana Cahya Hideung

Sanajan waktu oge aya 5 waktu

Shubuh bagian Nabi Adam
Lohor bagian Nabi Nuh
Asyar bagian Nabi Ibrahim
Magrhib bagian Nabi Musa
Isya bagian Nabi Isya

Pertingkahna Sembahyang oge aya 5 perkara

Nangtung
Takbiratul Ikhram
Ruku
Sujud
Lungguh

Sahabat oge aya 4-5 Kanjeng Nabi

Sahabat Abu Bakar Ash-Sihidik
Sahabat Umar bin Khatab
Sahabat Usman bin Affan
Sahabat Ali bin Abi Thalib
Kanjeng Rasulullah

Di Mekkah aya Imam 4-5 Baitullah

Imam Syafi'i
Iman Hanafi
ImamHambali
ImamMaliki
Baitullah

Teh geuning sidik kabeh oge tina Asmana Allah,hakekatna nyaeta Nur Muhammad,cahya 4 perkara kalima Jauhar awwal.


D.Alam Arwah.martabat Af'alna nu Maha Suci,nyaeta Af'alna Allah Ta'ala ngajadikeun ieu alam dunya.
Kieu ceuk ilmu akal mah ngadamelna teh .

Ibarat dina bioskop mah nyaeta Istijradna bangsa walanda,alam Wahdzat nyaeta Johar Awal teh lir ibarat listrikna,ari Muhammad Nur Muhammad Alam

Wahidiat ibarat kacana
Narun teh ibarat kaca Beureum
Hawaun teh ibarat Kaca Koneng
Maun teh ibarat kaca Bodas
Turobun teh ibarat kaca Hideung

Barang eta kaca anu opat rupa disorot ku Johar Awal,kajadian bijil Kalangkangna

Tina Kaca Beureum jadi Seuneu Alam Dunya
Tina kaca Koneng jadi Angin Alam Dunya
Tina kaca Bodas jadi Cai Alam Dunya
Tina kaca Hideung jadi Bumi Alam Dunya

Ku kawasa-kawasa Allah ta'ala bleg bae jadi alam dunya,nyaeta jagat Kabir,jadi sategesna alam dunya teh kajadian tina Nur Muhammad.

E.Alam Ajsam,martabat manusa,sanggeusna ngadeg ieu alam dunya,Gusti nu Maha Suci bade ngersakeun deui nyitakeun alalm Majaji,terus nimbalan Malaikat,miwarang turun ka alam dunya,kudu nyokot aci seuneu,
aci angin,aci bumi,aci cai.Gancangna geus beunang eta aci-aci nu opat perkara teh terus didamel.

Aci Bumu kajadian kulit bulu Adam
Aci Seuneu kajadian Getih daging Adam
Aci Cai kajadian urat balung Adam
Aci Angin kajadian otot sungsum Adam

Kukawasa Allah ta'ala,jleg bae jadi dalill Muhammad,Mim-He-Mim-Dal,nyaeta :

Cahya nu Hideung jadi hakekat lafad Mim Awal
Cahya Nu Bodas jadi hakekat lafad He
Cahya nu Koneng jadi hakekat lafad Mim Akhir
Cahya nu Beureum jadi hakekat lafad Dal
Johar Awal jadi hakekat lafad Tasjid

Sare'atna nya jadi lafad Muhammad atawa sabalika tina lafad Allah.

Mim Awal lafad Muhammad tegesna Sirah
He lafad Muhammad sategesna Dada
Mim Akhir lafad Muhammad sategesna Udel
Dal lafad Muhammad sategesna Suku

Tapi teu acan bisa usik malik,ngagoler saperti Golek,gancang terus diliangan pat tiang,nyaeta di Panonan,di Cepilan,di Pangambungan,di Bahaman,terus eta liang diasupan ku sorotna Nur Muhammad,kajadian bisa usik malik eta Adam atawa Jagat Shagir teh,jadik sidik pisan ayeuna oge hirupna manusa teh sare'atna ku ayana chya,kitu deui maotna manusa teh ku teu ayana cahya.Samangsa-mangsa geus teu aya Cahyana Si jasad atawa Jagat Shagir,geus teu aya kakuatannana,buktina gancang buruk.

Kitu deui oge jagat Kabir nyaeta alam dunya pang kuatna teh,diangliputi ku sorotna Nur Muhammad,jadi moal salah deui Cahyana,nyaeta Panonpoe,Bulan,Bintang,tangtu bae ieu lam dunya ruksak,atuh tinggal naonna?tina Bumi tinggalna poekna,seuneu tinggal panasna,Cai tinggal tiisna,Angin tinggal hawana.

Saha anu bakal nyicingan eta naraka?teu aya deui anu bakal nyicingan teh nyaeta Idajil La'natullah tea,sakanca-kancana sakur nyawa manusa anu teu barisa balik deui ka Allah Ta'ala,sabab keur di dunyana beunang ku panggoda Setan,lantaran teu Iman ka Allah Ta'ala ka Rasulullah.

Karana eta Idajil teh,tadina mah Malaikat kakasihna Allah Ta'ala.Pangna di bendu ku Allah Ta'ala.lantaran samemehna aya Adam,dipiwarang ngeusian ieu alam dunya,tapi dijangjianna di alam dunya ngan sarebu Taun,kusabab Malaikat Idajil ngarasa betah di alam dunya,teu hayangeun deui balik ka Sawarga nepi ka tilu rebu Taun,tah didinya mimitna dibendu ku Allah Ta'ala,jadi geus teu meunang balik deui ka Sawarga,kudu tetep di Alam dunya bae.

Tapi engke bakal ditetepkeun dina dasar Naraka sanggeus Kiamatna ieu alam dunya,bakating ku badegongna san Idajil,manehna sanggup bae tapi nyuhunkeun idin rek ngagoda ka anak putu Adam,pibatureun manehna di Naraka,Gusti Allah ngidinan,hade tapi saha-saha anu teu Iman ka Aing jeung ka Rasulullah.

Ayeuna rek malikan deui pasal Adam,tadi diluhur ki jisim kuring geus di caritakeun,anu di damel Adam majai teh,tina Acina Seuneu,Angin,Cai,Bumi,bilih bae anu ngaos sareng ngadangukeun ieu kitab nyangka saperti Seuneu,Angin,Cai,Bumi teh diperes saperti nyieun aci Sampeu,saenyana lain kitu.

Jadi anu kasebat Aci Seuneu,Angin,Cai,Bumi teh buktina nyaeta sakur anu jaradi dina taneuh,saperti tatangkalan nu gede anu leutik,karana kapan  sidik bisana ngagedean tatangkalan teh ku opat perkara.

Hiji ku cicing dina taneuh,dua kudu kacaian,tilu kudu kaanginan,opat kudu kapanasan,cacakan karek ku kahieuman oge gening tara jadi buah.

Jadi kusabab eta tatangkalan lila cicingna di bumi,lila kacainannana,lila kaanginanna,lilla kapanasananna,jadi eta hawana asup kana tatangkalan,sanggeus gede tangkalna,nya terus bijil buahna,tah eta buabuahan teh bakating Wujud Adam,sanajan urang oge asal ti dinya bae,ngan bedana Adam mah didamel ku Allah Ta'ala barang kadieuna mah sanggeusna aya Adam jeung Babu Hawa,atawa Indung Bapa urang,bubuhan teh didahar heula nya kajadian aya Wadzi,Madzi,Mani,Maningkem.

Barang eta Wadi,Madi,madi,Maningkeum tepung,tegesna kontak jeung sorotna Nur Muhammad Cahya nu opat perkara tea,nya  kajadian kempel ngajadi jabang Bayi di jero Beuteung Indung.

Ani anu teu jadimah nyaeta snu teu kontak,henteu tepung jeung Nur Muhammad[Roh].Sabab tdai oge Allah Ta'ala teh wenang,wenang ngajadikeunnana jeung wenang teu ngajadikeunnana,Manusa mah teu aya kawasaan ngan ukur jadi lantaran pikeun ngajadikeun piwadaheunnana Roh bae,nyaeta tina sakur anu dituang,karana Indung Bap urang upama teu barang tuang moal jadi aya Cimanina.

Kala waktu Orok dijero beuteung teu acan aya nyawana,ngan kakara aya irup wungkul,nyaeta Roh Suci tea,numatak teu acan aya rasa naon-naon barang gubrag kaluar.

Roh Suci kontak,hartina tepung jeung hawa ieu alam dunya,nyaeta hawana tina Bumi,Seuneu,Cai,Angin,nya kajadian eta Orok aya Nafasna atawa sifatna Nyawa.

Hakekatna nyawa nyaeta rasa Jasmani,dina waktu eta Panon buncelik teu acan aya awasna,Ceuli molongo teu acan aya dengena,Irung teu acan aya Angseuna,Sungut teu acan bisa nyarita ngan karek aya sorana bae.

Barang geus dibere barang dahar nyaeta Cisusu atawa daharan naon bae,nyaeta tina Acina Bumi,Seuneu,Cai jeung Angin,jadi eta Aci nu opat perkara teh kajadian deui Acina,nyaeta ngajadi Getih opat perkara nu disebur Roh Jasmani,tuluy eta getih surup sinurup.

Getih hideung kajadian tina Aci Bumi sumurup kana Kulit,nya ngarubakan kulitna orok,hawana kaluar bijilna kana Baham,watekna bisa ngomong.

Getih nu Beureum kajadian tina Aci Seuneu,sumurup kana Daging,nyaeta ngagedean dagingna orok,hawana kaluar bijilna kana Ceuli,watekna bisa ngadenge.

Getih Bodas kajadian tina Aci Cai,sumurup kana tulang,nya ngagedean tulang[balung]Orok,hawana kaluar bijilna kana Panon watekna bisa ningali aya awasna.

Getih anu Koneng kajadian tina Aci Angin,sumurupna kana Sumsum nya ngalobaan Sumsumna Orok,hawana kaluar bijil kana Irung watekna bisa ngambung/panciuman.

Sanggeusna eta Orok geus rubak kulitna gede dagingna,gede tulangna loba sumsumna,kaluar deui hawana nyaeta Nafsu opat perkara,Amarah,Lowamah,Sawiyah,Mutmainah,nyaeta buktina sagala kahayang anu hade anu goreng.

Tug gening bukti ngagedeannana jasad teh,sanajan tanaga pikiran,akal sumawona paningal,pangrungu,pangucap,pangangseu,teu aya deui anging ku pitulungna Roh Seuneu,Cai,Angin,Bumi.Naon sababna pang nulung kitu teh?Teu aya deui pang kajadian sagal ti dunya teh,supaya eta parabot-parabot teh kudu digunakeun dipake parabot ibadah jeung kudu dipake parabot keu rnyieun jalan jalan pikeun nganyahokeun ka asalna,nyaeta ka Allah supaya manehna kabawa sampurna,tegesna kabawa balik deui ka Allah Ta'ala,karana anging manusa anu katetepan Agama,manusa anu katetepan Elmu,anu bakal bisa nyampurnakeun Roh-Roh sa Alam dunya kabeh oge pada arasup ka manusa.

Sumawon Rohna Bumi,Seuneu,Cai,Angin ata mah sapopoena,sanajan Roh-Rohna hewan nu halal nu haram nu beresih nu najis,eta sakabeh oge pada arasup bae ka manusa.

Kieu jalan-jalanna,saperti bangsa tatangkalan[Kai]beber sare'atna mah teu didahar ku manusa ,tapi kapan sok dipake nyuluhan sangu atawa naon bae tangtu ata Rohna asup kana Sangu,numatak jadi beda rasana waktu tadi keur beas keneh jeung geus jadi sangu,kitu deui bangsa hewan anu haram anu najis oge milu arasup bae,puguh ari jinisna mah teu di dahar,tapi upama Anjing,Babi paeh di Cai tangtu bangkena dihakan ku lauk Cai,Lauk Cai asup deui ka manusa,jadi sidik manusa teh jadi cukang keur mareuntas Roh-Roh sa Alam dunya balik deui ka Allah Ta'ala.

Kusabab eta sidik Gusti Allah mah Suci tetep teu nyiksa teu ngaganjar,sategesna-tegesna anu bakal nyiksa teh nyaeta roh-roh tina sagala rupa anu geus asup ka manusa,kulantaran teu dibawa balik deui ka Allah Ta'ala.Rohna seuneu bakal jadi Naraka panas,rohna cai engke bakal jadi Naraka Tiis,rohna Bumi engke bakal jadi Naraka Poek,rohna Hewan engke bakal nyeureudan atawa ngegelan kana nyawana manusa.

F.Alam Misal,martabat elmu,saha-saha manusa di dunyana geus ma'rifat kana asal wujudna,nyaeta Sagara Adam[C]tadi,eta elmuna geus tepi kana pangkatna Misal,hartina geus nyaho kana asal nyaeta sifatna Cahya Beureum,,Koneng,Bodas,Hideung,engke dina maotna bakal asup ka Sawarga,tegesna dina kani'matan anu teu aya babandingannana sarta langgeng teu aya putusna.

G.Alam Insan kamil,martabat Kasampurnaan,samangsa-mangsa manusa di dunya geus bisa ma'rifat kana sifatna Allah Ta'ala nu kasebut Johar Awal tea,atawa alam Wahdat[B]tadi,elmuna geus tepi kana pangkat Insal Kamil hartina manusa sampurna,engke dina maotna bakal jatoh kana pangkat Insal Kamil,hartina sarupaning sampurna,beak rasana,beak jasmanina,jadi Dzat Laesa Kamishlihi deui,saperti tadi samemah urang turun ka alam dunya.

Hak Cipta Milik Allah
Kitab Tauhid
Mama Guru
Ujang Guru
tulisan ieu sugan wae aya manfa'atna keur urang sarerea.amin

Neurangkeun Pasal Al-Qur'an

Ari Al-Qur'an teh aya opat perkara :

-Qur'anul Majid
-Qur'anul Karim
-Qur'anul Hakim
-Qur'anul Adzim

Ieu Qur'an anu opat perkara disurahannana ku sahiji Ajengan kieu :

-Qur'anul Majid,nyaeta any aya hurufna nu umum sok diajari ku kaom islam sadunya.
-Qur'anul Karim,nyaeta Qur'an anu mulya,buktina nyaeta keneh bae Qur'an anu aya tulisannana,karana eta anu dimulyakeun ku kaom Islam saAlam dunya.
-Qur'an Hakim,hartina Qur'an anu agung disebatkeun barangna eta keneh bae,Qur'an anu sok dabaraca,sabab eta anu diaragungkeun ku kaom Islam saAlam dunya.
-Qur'anul Adzim,hartina Qur'an anu suci jeung langgeng,dituduh eta keneh bae buktina mah Qur'an anu aya tulisannana,karana eta anu suci jeung langgeng hukumananna ti dunya nepi ka Akherat.

Tah kitu eta Qur'an anu opat perkara teh,disurahannana kunu Ahli Syara,jadi borong bae kajeun aya opat ngaranna,barangna mah ete-eta keneh bae.

Jadi anu kitu eta Qur'an tulisan teh dianggap Tapekong,karana kapan sidik Qur'an eta mah beunang nulis manusa,naha disebutkeun anu mulya,anu agung,anu suci anu langgeng,lapan sidik Qur'an tutulisanna mah keuna ku rusak.jadi lamun kaom Islam keukeuh boga patekadan kitu,atuh teu beda jeung Agama Cina,sesembahannana Migustina kana barang anyar,turug-turug nu nyieunna oge nu anyar.

Kusabab kitu muga dulur-dulur kaom Islam ulah kaliru,kieu eyeuna dihandap ku jisim kuring rek diterangkeun pasal eta Qur'an anu opat perkara teh.

-Qur'anul Majid,eta mah cocog barangna,nyaeta Qur'an majaji anu bukti aya hurufna,umum sok dibaraca ku sarera kaom Islam.

-Qur'anul Karim,hartina Qur'an anu mulya,sategesna any ngaran Qur'anul Karim teh buktina Panangan katut Ramo,karana kapan sidik jolna eta aksara teh tina tangan jeung Ramo,jadi sategesna anu mulya teh nyaeta Panagan katut Ramona anu mimiti ngadamel eta Qur'an,cik saha anu nganyahokeun eta Qur'an?Piraku teu kaharti,tah eta anu mulya teh.

-Qur'anul Hakim,hartina Qur'an anu Agung,nyaeta buktina teh Paningal,karana Panangan Ramo moal bisa nulis upama teu aya Paningal,jadi sateges-tegesna nu agung teh nyaeta Paningalna anu mimiti ngayakeun eta Qur'an.

-Qur'anul Adzim,hartina Qur'an Suci jeung langgeng,nyaeta buktina hirup,karana PaningalTangan jeung Ramo moal bisa ngajadikeun upama teu aya hirup,jadi sateges-tegesna anu suci jeung nu langgeng teh hirupna nu mimiti ngayakeun eta Qur'an.

Kusabab kitu urang oge ayeuna ngaji teh,lamun hayang tepi kana sucina lamun hayang tepi kana sampurnana,eta Qur'an anu opat perkara teh,kudu diaji kabeh.

mimiti urang kudu daek maca Qur'anul Majid ,nyaeta Qur'an majaji anu aya hurufna,tah eta bagian ilmu sare'at,sanggeus dibaca kudu terus di aji,nyaeta kudu dihartikeun pimaksudeunnana,sanggeus kaharti pimaksudeunnana,geura teangan jeung pigawe tarekatna sankan karasa,sabab eta Qur'annul Majid teh tuduh jalan pikeun nganyahokeun ka Allah ka Rasulullah,jalanna teu aya deui lian ku tarekat,nyaeta Qur'anunul Karim,hartina kudu ngaji pagawean tangan jeung Ramo urang anu sakira bakal tepi ka Allah ka Rasulullah.

Karana Gusti Allah maparin leungeun jeung Ramo ka manusa teh,lain kudu dipake ngajadikeun kana barang dunya anu keuna ku ruksak bae,tapi jeung kudu dipake ngajadikeun jalan keur nganyahokeun ka Allah ka Rasulullah,supaya tangan jeung Ramo urang teh jadi Mulya,karana aya dalilna :

Asho biahum fii adzaanihim minasshowaiki
Hadzarol mauti walahu muhitun bil kaafiriin

Kieu Pisundaeunnana : Lamun tangan jeung Ramo maneh teu dipake jalan maot,tetep tangan jeung Ramo maneh martabat ramo hewan,kafir tetep bakal ka naraka.

Tina Qur'anul Karim kudu naek deui kana Qur'an Hakim bagian hakekat,nyaeta kudu ngaji pagawean paningal urang anu sakira bakal hakim tegesna kana barang langgeng tea,nyaeta kana hakekatna Allah jeung Muhammad,karana Gusti Allah maparin awas paningal ka manusa teh lain bae kudu dipake kana ngawaskeun barang anyar anu keuna ku ruksak bae,tapi jeung kudu dipake ngawaskeun kana hakekat Allah jeung Rasulullah,nyaeta anu kasebut Qur'anul 'Adzim anu langgeng tea atawa sifatna hirup,bibitna tujuh bumi tujuh langit sarawuh eusina kabeh.

Tah didinya urang oge asalna jadi sategesna ngaran ma'rifat ka Allah teh nyaeta anu nyaho kalawan Hakim kana hakekat Allah jeung Muhammad tegesna Jauhar Awwal.

Tapi Johar Awal sajati mah nyaeta kasebut Johar Latif,tegesna gaib moal nisa katingal ku panon kapala,ceuk dalilna kieu :

Ru'yatullahi ta'ala fii dunya bi'ainil qalbi.

Hartina Sunda : Ningali hakekatna Allah Ta'ala di dunya ku awasna ati,tegesna ku hakekatna Rasulullah,sabab sifat jalma mah moal aya anu bisa ma'rifat ka dinya,karana jelma mah ngan ukur dipake tempat ningalina Rasulullah ka Allah Ta'ala.

Samangsa-mangsa wujud geus bisa dipake tempat ningalina Rasulullah ka Allah ta'ala,tangtu Ramo urang bisa nyaritakeun yen geus ngaku nyaho ka Allah ta'ala,lantaran  geus dibejaan[dipasihan terang]ku Rasulullah,jadi urang mah kabawa nyaho kabawa ni'mat ku Rasulullah,ti dunya nepi ka akherat,moal sulaya deui sabab geus tetep jadi umatna Rasulullah.

Karana ti ayeuna oge geus teu ngarasa pisahna jeung Rasulullah,lantaran wujud teh beurang jeung oeuting dianggo bae tempat ku Rasulullah ningali ka Allah ta'ala.Samangsa-mangsa geus ngarasa babarengan beurang peuting jeung nu suci,Insya Allah tekad jeung laku teh lila-lila kabawa suci.

Setan-setan ge moal dareukeut,tapi kitu soteh nu ma'arifat kalawan tauihidna,ari teu tauhidna mah sulaya bae,sanajan geus boga tarekatna.

Teu ngarasa sieun teu ngarasa isin,jongjon bae tekad jeung lakuna sakama-kama,jadi nu kitu teh Ma'rifatna,Ma'rifatna Mikung,tangtu di dunyana ge moal meunang safa'at ti Rasulullah,di dunyana moal lepot tikasusah,kabendon ku nu Maha Suci,Suci eusina,Suci cangkangna,kakara jadi,di dunyana moal lepot tina kani'matan,di akherat pon kitu deui.

Kusabab eta poma pisan dulur-dulur anu geus jalan boga jalan ka ma'rifatan,tekad jeung laku goreng teh kudu dijaga bener-bener,ulah darapon nyaho bae,tapi kudu jeung dibarengan ku lakuka jeung tekadna anu hade,sabab lamun urang ngalakonan pagawean am'siat ngalanggar hukum Syara,tangtu urang gancang dibendonna ku Maha Suci langkung beurat,hukumana bongan,beda deui jeung nu tacan nyaho,saperti di dunya oge,upama urang kampung maling hayam,dihukumna ngan ukur di denda atawa di bui saminggu,coba lamun wadana maling hayam hiji,tangtu leuwih beurat hukumannana,jaba ti leupas pangkatna teh,jeung bari dihukum tikel dua tilu ti sakampung tadi.

Hukuman bongan geus nyahi kana artikalna,komo anu geus nyaho ka Allah ta'ala mah,sing inget perjajangjian Guru Mursyid[Guru nu geus inkisaf ka Pangeran]ibadah babarengan doraka pipisahan.