Selasa, 22 Mei 2012

Wejangan : Mengapa Manusia harus Beragama

Diantara kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya terletak pada unsur rohani(mencakup hati dan akal,keduanya bukan materi).Dengan akalnya manusia yang lemah secara fisik dapat menguasai dunia dan mengatur segala yang ada diatasnya.karena unsur manusia inilah Allah menciptakan segala yang ada dilagit dan di bumi untuk manusia ( QS.Luqman 31:20).Dalam salah satu ayat Al-Qura'an ditegaskan,''Sungguh telah kami muliakan anak-anak Adam,kami berikan kekuasaan kepada mereka di darat dan di laut,serta kami anugerahi mereka rizki,dan sungguh kami utamakan mereka diatas kebanyakan makhluk kami lainnya.''(QS.Al-Isra 17:70)

Unsur akal pada manusia,awalnya masih berupa potensi (bil-quwwah) yang perlu difaktualkan (bil-fi'il) dan tampakkan.oleh karena itu jika sebagian manusia lebih untama dari sebagian lainnya,maka hal itu semata-mata karena hasil usahanya sendiri,karena itu dia berhak berbangga atas lainnya.Sebagian mereka adapula yang tidak berusah memfaktualkan dan menampakkan potensialnya itu,atau memfaktualkannya hanya untuk memuaskan tuntunan hewaninya,maka orang itu sama dengan binatang bahkan lebih hina dari binatang(QS.Al-A'raf 7:170 dan Al-Furqan 25:42.2) Termasuk unsur rohani adalah fitrah.Dari segi bahasa,kata firtah diambil dari kata Al-Fatihr yang berarti belahan,dan dari makna ini lahir makna-makna lain antara lain''penciptaan''atau''kejadian''.Konon sahabat Nabi Ibnu Abbas tidak tahu persis makna kata fathir pada ayat-ayat yang berbicara tentang penciptaan langit dan bumi sampai ia mendengar pertengkaran tentang kepemilikan satu sumur.salah seorang berkata.''Ana Fathartuhu''.Ibnu Abbas memahami kalimat ini dalam arti,''saya yang membuatnya pertama kali.''Dan dari situ Ibnu Abbas memahami kalimat /kata ini digunakan untuk penciptaan atau kejadian awal.fitrah manusia adalah kejadian sejak semula atau bawaan sejak lahirnya,dalam Al-Qur'an kata ini dalam berbagai bentuknya terulang sebanyak dua puluh delapan kali,empat belas diantaranya dalam konteks uraian tentang bumi dan atau langit.sisanya dalam konteks penciptaan manusia baik dari sisi pengakuan bahwa penciptanya adalah allah,maupun dari segi uraian tentang fitrah manusia yang terkhir ditemukan sekali yaitu pada surat Al-Rum ayat 30.

Maka hendaklah wajhmu kepada agama(pilihlah),fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah allah,itulah agama yang lurus,tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Merujuk kepada fitrah yang dikemukakan di atas,dapat ditarik kesimpulan bahwa manuisa sejak awal/asal kejadiannya,membawa potensi beragama yang lurus dan dipahami oleh para ulama sebagai tauhid.Selanjutnya dipahami juga fitrah adalah dari Khalq(penciptaan) Allah,kalau kita memahami kata la pada ayat tersebut dalam arti tidak,maka ini berarti bahwa seseorang tidak dapat menghindar fitrah itu,dalam kontek ayat ini,ia berarti bahwa fitrah keagamaan akan melekat pada diri manusia untuk selama-lamanya,walaupun  boleh jadi tidak di akui atau diabaikannya.Manusia memiliki fitrah yang merupakan modal terbesar manusia untuk maju dan sempurna.Din adalah bagian darin fitrah manusia,Muthahari,seorang pemikir Iran,menyebutkan adanya lima macam fitrah(kecenderungan)dalam diri manusia,yaitu mencari kebenaran(haqiqat),condong kepada kebaikan,condong kepada keindahan,berkarya(kreasi)dan cinta(Isyq)atau menyemba(beragama).Mesikpun kecenderungan beragama adalah suatu fitrah,namun untuk menentukan siapa atau apa yang pantas docintai dan disembah bukan merupakan bagian dari fitrah,melaikan tugas akal yang dapat menentukannya.Jadi jawaban dari pertanyaan mengapa manusia harus beragama,adalah bahwa beragama merupakan fitrah manusia,Allah S.W.T brfirman,''Maka hadaplah wajahmu kepada din dengan lurus,sebagai fitrah Allah yang atasnya manusia di ciptakan.''(QS.Ar-Rum 30:30)

Sumber pos :Amsi Zawjane

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum..
    tulisan yang bagus,,
    izin copy y,,
    utk bahan kul,,
    terimakasih banyak..

    BalasHapus