''Tidak Semua orang yang telah tetap Kekhusuannya(kekeramatannya)itu pasti sempurna keikhlasannya.''
Karomah adalah yang luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada seorang yang alim(wali),misalnya ia bisa melipat bumi hingga ia dapt menempuh jarak bumi ini dengan dekat,berjalan diatas air,bisa terbang dan lain sebagainya.
Maksud dan tujuan Allah memberi karomah atau kekeramatan kepada seseorang untuk menunjukkan dan memperkenalkan bukti bahwa kekuasaan Allah tidak tergantung?terikat sebab dan kebiasaan,bahkan sebab kebiasaan itu sering menghijab manusia dari kodrat kekuasaan Allah.Sebagai awan yang menutupi sinar Matahari ke-Esaan Allah,maka yang silau oleh kekeramatan itu terhina,tetapi yang tetap menembus awan itu kepada kekuasaan Allah,sehingga tetap hubungannya tidak terputus.
Orang yang telah diberi kekeramatan oleh Allah belum tentu ia sudah sempurna keikhlasannya/penyakit hawa nafsu,sebab dia belum diberi oleh Allah istiqomah(keteguhan hati untuk menjalankan amal ibadah)sehingga kadang-kadang hawa nafsu masih menyelimuti dirinya,akhirnya ia berbuat yang tidak senonoh dengan tuntunan Allah.Padahal hakikat sebenarnya keramat adalah sudah istiqomah.
Memang istiqomah sangat dibutuhkan dalam menjalankan amal ibadah kepada Allah,sehingga tercapailah cita-cita kita untuk menghadap kehadirat Allah yang disebut dengan Waliyullah(kekasih Allah)
Sumber: Samudra Ma'rifat
Oleh : Labib MZ/Maftun Ahnan
Karomah adalah yang luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada seorang yang alim(wali),misalnya ia bisa melipat bumi hingga ia dapt menempuh jarak bumi ini dengan dekat,berjalan diatas air,bisa terbang dan lain sebagainya.
Maksud dan tujuan Allah memberi karomah atau kekeramatan kepada seseorang untuk menunjukkan dan memperkenalkan bukti bahwa kekuasaan Allah tidak tergantung?terikat sebab dan kebiasaan,bahkan sebab kebiasaan itu sering menghijab manusia dari kodrat kekuasaan Allah.Sebagai awan yang menutupi sinar Matahari ke-Esaan Allah,maka yang silau oleh kekeramatan itu terhina,tetapi yang tetap menembus awan itu kepada kekuasaan Allah,sehingga tetap hubungannya tidak terputus.
Orang yang telah diberi kekeramatan oleh Allah belum tentu ia sudah sempurna keikhlasannya/penyakit hawa nafsu,sebab dia belum diberi oleh Allah istiqomah(keteguhan hati untuk menjalankan amal ibadah)sehingga kadang-kadang hawa nafsu masih menyelimuti dirinya,akhirnya ia berbuat yang tidak senonoh dengan tuntunan Allah.Padahal hakikat sebenarnya keramat adalah sudah istiqomah.
Memang istiqomah sangat dibutuhkan dalam menjalankan amal ibadah kepada Allah,sehingga tercapailah cita-cita kita untuk menghadap kehadirat Allah yang disebut dengan Waliyullah(kekasih Allah)
Sumber: Samudra Ma'rifat
Oleh : Labib MZ/Maftun Ahnan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar