Senin, 21 Mei 2012

GUGUR DI JALAN ALLAH

Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati,bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapatkan rizki.Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka dan mereka  bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka,bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak(pula)mereka bersedih hati.(Al Imran 169-170).

Ditambah lagi Ayat 154 Albaqarah

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah,(bahwa mereka itu)mati bahkan sebenarnya itu hidup,tetapi kamu tidak menyadarinya.

Ada yang membedakan ayat-ayat ini..? silahkan masalahnya adalah bagaimana gugur di jalan Allah itu bisa dibedakan dengan mati konyol,atau mati karena sudah bosan dengan problematika hidup lalu pura-pura ikut berperang supaya bisa mati.

Orang yang ''kembali kepada Allah''saat sholat.

Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan mengerjakan shalat.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang khusyu,yaitu orang-orang yang meyakini,bahwa mereka saat shalat itu menemui Tuhannya dan bahwa mereka saat shalat itu kembali kepada-Nya             (Al Baqarah 45-46)

Nah pantas saja wali-wali Allah dulu sering berkata yang membingungkan kita bahwa mereka tidak ingin syurga dan sekaligus juga tidak kuat masuk neraka.Yang mereka inginkan adalah''Kembali kepada Allah'' Karena ''Aku dari Allah,milik Allah dan akan kembali kepada Allah.''

Kalau tidak kembali kepada Allah maka itu namanya golongan tuli,bisu,dan buta seperti kata Alqur'an surah Al Baqarah 18:''Mereka tuli,bisu dan buta,maka tidaklah mereka akan kembali(laa yarji'un).

Lalu bagaimana aktualisasi fasilitas''kembali kepada Allah''itu dalam keseharian kita...? baik dalam menghadapi musibah,maupun saat melaksanakan shalat...???.

Perangkat deteksi dini apa yang kita punya untuk mendeteksi apakah kita itu berada pada jalur konvensional yang salah,atau jalur konvensional yang benar,atau malah sudah mulai tertatih-tatih di jalur Vip ini.

Apa saja fasilitas sbb:

-FASILITAS SYUHADA

Fasilitas VIP tanpa hisab melalui proses''gugurdijalan Allah''mungkin tidak dibahas dulu disini karena fasilitas ini adalah sebuah fasilitas yang sangat tergantung kepada niat(motivasi) kita dalam berjuang di jalan Allah itu.Insya Allah kalau yang gugurnya hanya dalam memperjuangkan''simbol keberadaan kelompok'',bukan dalam memperjuangkan''Tauhid'',Maka saya sih menganggap mereka masih gugur sia-sia saja,atau gugur karena keputus asaan.Gugur dalam hal begini sih masih emosional sifatnya,belum spiritual.Orang yang selalu memupuk emosionalnya dari waktu,detik,masa,maka suatu saat akan meledakkan emosi tersebut menjadi tindakan''nekat''demi sang pemicu emosinya itu,walaupun kadangkala dalam emosinya sipelaku menyebut nama ''Allahu Akbar''karena posisi atau arahnya hanya menurutkan emosi dan hasutan tingkat tinggi saja,maka fasilitas VIP ini kayaknya masih jauh panggang dari api.

Akan tetapi jika posisi dijalan Allah yang dibela itu betul arahnya,niatnya lurus,maka fasilitas VIP tanpa hisab itu hanya Allah akan dilalui oleh sang Syuhada(sang penyaksi).Sang Syuhada akan kembali kesisi Allah tanpa hisab.Insya Allah.Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

-FASILITAS LEWAT MUSIBAH

Fasilitas kedua ini sebenarnya masih lebih real dari fasilitas Syuhada di atas,karena merupakan peristiwa yang akrab dengan keberadaan manusia.Manusia seperti tidak dapat bersembunyi dari jangkauan jari-jari musibah ini,Allah menurunkan musibah itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.Bisa musibah dalam bentuk kesenangan atau bisa juga bentuk penderitaan.Kunci yang coba di ungkapkan Al Qur'an adalah bahwa saat mendapat musibah itu apa yang kita perbuat.

Ayatnya mengatakan :

''(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,mereka mengucapkan,''Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun''.

Pertanyaannya adalah apakah prosesi ini hanya sekedar ucapan lisan atau lebih dari itu,melihat ayatnya yang memuat pengakuan bahwa''saya adalah milik Allah dan kepada-Nya saya kembali'',maka bentuk musibah ini juga adalah fasilitas VIP yang akan membawa kita''kembali''ke sisi Allah.

Pada artikel lain telah bahas juga bagaimana orang yang mewakilkan dirinya kepada Allah akan dibuatkan jalan keluar dari masalah-masalahnya,Kenapa...?ya....,karena mereka saat mendapatkan persoalan itu mereka kembali kepada Allah,Mi'raj.

Nah kalau tidak kembali kepada sisi Allah (laa yarji'un)saat mendapatkan musibah apa yang bakal kita dapat....?masalah ini akan dibahas dalam artikel berikutnya.

-FASILITAS SHALAT

Fasilitas VIP melalui shalat ini adalah sesuatu yang sangat-sangat dekat dengan keseharian kita,betapa kita setiap saat membaca''Inna shalti wanusuki wamah yaya wamamti lillahirabbil alamin'',sebuah kondisi patuh total kepada Allah dan hanya tertuju untuk Allah dalam setiap saat dan kondisi.Posisi seorang bayi saja sebenarnya,posisi tumbuh-tumbuhan dan posisi alam semesta terhadap Allah Sang Khalik.Tapi sayang kita hanya terlalu sering mengucapkan saja,tapi kenyataannya dikiran dan perasaan kita masih ngelibet berputar-putar,padahal dalam shalat ada realitas bertemu dengan Allah dan saat itu juga kita kembali kepada-Nya,kembali kesisi Allah,artinya apa...?sebuah realita praktek atau latihan''Kematia.....'''saja sebenarnya bukan hanya sekedar ingat dan mengingat-ingat akan kematian,tidak sebatas angan-angan saja.

Dalam shalat inilah sebuah ungkapan''Kalu bisa diperlama kenapa harus dipercepat''ternyata bisa dipakai dengan hasil yang maksimal.Shalat Magrib waktu 45-50 menit kemudian disambung dengan shalat Isya ternyata memang asyik dan tidaknya ada kebosanan atau fikiran liar yang mengganggu kita.

Ternyata shalat adalah untuk melatih posisi kembali kepada Allah,posisi melatih kematian sehingga saat menerima musibah kita bisa dengan cepat kembali kepada-Nya,shalat juga akan melatih kita untuk tidak gamang dalam berjuang dijalan Allah,walupun tantangannya mati.

Shalat menyiapkan pribadi-pribadi yang siap kembali kepada Allah dan siap untuk tidak kembali ke dirinya sendiri(mati).

Duhai...Allah kapan hamba mau dipanggil kesisi_Mu...?Hamba siap Ya Allah...?

Pantas shalat digambarkan sebagai tiangnya agama...!!Tapi untuk melatih proses kembali ini harus jelas posisi kemana arah atau tujua kita kembalinya itu...!sudahkah anda tahu posisi atau tempat kembali itu...?

Kembalilah kepada Sang Ahad,kembalilah kepada Sang Nyata(Dzhahiru0dan Sang Gaib(Bathinu) siapkah anda...? semua adalah rahasia Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar