Kamis, 17 Mei 2012

FALSAFAH HIDUP AJARAN LELUHUR

SEBELUM AJARAN DARI AGAMA LAIN MASUK KE TANAH DJAWA LELUHUR KITA SUDAH MENGENAL AKAN SANG PENCIPTA

Disinilah perlu kita ketahui betapa bangganya kita sebagai pewaris akan wejangan dan ajaran para leluhur tanah jawa/Nusantara,karena para leluhur kita sudah mengenal akan Sang Pencipta dengan berbagi sebutan pada zamannya dan kita harus bangga sebagai generasi penerusnya dan wajib kita lestarikan dari wejangan leluhur kita ini dan bisa kita terapkan dalam perilaku kita sehari-hari agar jadi manusia yang sempurna baik lahir maupun bathin,adab sopan santun yang mengutamakan budi pekerti yang mulya.

Para leluhur sangat menghormati akan adanya ciptaan Gusti Allah diantaranya saling menghormati,memelihara antara hubungan manusia dengan manusia,hubungan manusia dengan Gusti Allah,begitu juga para leluhur karena saking dekatnya dengan alam mereka juga sangat menghormati akan makhluk gaib dan makhluk lainnya sehingga kehidupan berjalan dengan penuh kedamaian.

WEJANGAN
Leluhur kita juga mengajarkan beberapa hal tentang apa saja yang sudah diberikan Sang Pencipta kepada manusia berupa Anugerah,berikut akan kami kupas apa saja yang sudah diberikan Gusti Allah,menurut para leluhur kita sbb :

Dalam setiap tubuh manusia terdapat satu piranti khusus yang di ciptakan oleh Gusti Allah,namun kebanyakan manusia tidak menyadari akan pentingnya piranti/alat itu.Piranti/alat tersebut merupakan bagian tubuh manusia yang berukuran kecil,namun jika satu bagian tubuh ini rusak maka rusaklah manusia itu.

Bagian tersebut sebuah Hati Nurani atau yang dikenal dengan Kalbu,begitu pentingnya arti dari sebuah Kalbu,sampai-sampai Rasulullah Muhammad SAW mengungkapkan lewat hadistnya,''DALAM TUBUH SETIAP ORANG TERDAPAT BAGIAN YANG TERKECIL YANG DISEBUT KALBU,JIKA KALBUNYA RUSAK,MAKA RUSAKLAH AKHLAK MANUSIA ITU,NAMUN JIKA KALBU BAIK MAKA BAIKLAH AKHLAK MANUSIA ITU.''

Begitu pentingnya sebuah hati nurani atau kalbu itu hingga piranti yang merupakan bagian dari tubuh kita itu menjadi''TALI''pengikat antara kita dengan Gusti Allah.

Pernah ada seorang teman yang mengatakan,''saya tidak suka bekerja dengan hati nurani,saya lebih suka bekerja dengan logika.''Agak kaget juga saya mendengar perkataannya,memang manusia dibekali dengan logika tetapi tidak semua yang ada di muka bumi ini bisa dilogikakan,karena Gusti Allah menciptakan alam ini ada dua yakni Alam nyata dan Alam ghaib,bagaimana bisa masuk logika jika menyangkut alam ghaib? lalu dengan apa manusia bisa menyaksikan keberadaan alam ghaib?...

Jawabannya hanya satu yaitu dengan Kalbu,jika diasah secara terus menerus maka kalbu manusia itu akan lebih tajam dari pada pisau,namun sebaliknya jika Kalbu tersebut tidak pernah di asah,maka akan tumpul.Kebanyakan pelaku spiritual sangat memperhatikan betul terhadap Kalbu,mereka melihat dengan Kalbu,merasa dengan Kalbu bahkan kadang-kadang mereka meraba dengan Kalbu.

Apakah otak manusia sebagai tempat untuk berfikir tentang logika tidak penting? wah,sangat penting. Gusti Allah tidak akan menciptakan apapun di dunia ini yang sia-sia belaka,semuanya pasti ada gunanya,untuk itu antara otak manusia dan Kalbu memiliki hubungan yang sangat erat/penting ( Hubungan manusia dengan manusia,hubungan manusia dengan Gusti Allah).

Agar hati bisa setajam pisau,lakukanlah latihan dengan Kalbu anda,aktifkan Kalbu anda agar bisa lebih mendekatkan pada Gusti Allah,pada dasarnya semua yang ada di dunia ini ada dalam Kalbu,kegembiraan,kesenangan,kebahagian,rasa syukur dll ada pada Kalbu,oleh karena itu gunakanlah Kalbu anda untuk selalu berkomunikasi dengan Gusti Allah.

5 ANUGERAH GUSTI ALLAH pada manusia

Dalam tubuh manusia itu terdapat piranti/alat atau unsur lengkap yang di Anugerahkan oleh Gusti Allah.Setiap unsur tersebut memiliki kegunaan sendiri-sendiri,semuanya tergantung pada manusia untuk memanfaatkan pemberian Gusti Allah tersebut pada kita.

Piranti/alat atau unsur yang dibekali Gusti Allah pada manusia itu bersifat mulai dari,Kasar,Halus,apa saja piranti-piranti itu menurut wejangan leluhur kita diantaranya sbb :

1.Raga
2.Budi
3.Hati Nurani
4.Rasa
5.Sukma

Dari kelima piranti tersebut semuanya diwajibkan untuk Tansah Manembah Gusti Allah,namun ketika dipanggil oleh Hyang Maha Suci,yang akan berangkat menemui Gusti Allah hanyalah Sukma,Raga tidak akan berangkat karena bersifat Jisim atau Bangkai.

Pernahkah anda melihat pesawat Ulang-alik luar angkasa seperti Columbia,nah ketika berangkat keluar angkasa,maka selongsongan luar yang berupa pesawat jetnya akan melepaskan diri setelah tergesek oleh Atmosfir bumu dan terbakar,sedangkan inti pesawat Columbia itu sendiri akan terus bergerak ke luar angkasa.

''Belajarlah Mati sebelum kematian itu datang''

''Belajarlah mati sebelum kematian itu datang'',kata-kata itu sepertinya hanya sebuah kata iseng yang diucapkan,tetapi jika kita telaah dan dipahami secara rinci,kata-kata itu mengandung makna yang sangat dalam dan sarat ilmu.

Belajar mati disini bukanlah dalam artian kita harus bunuh diri untuk bisa mengecap sebuah kematian,tetapi arti kata belajar mati disini adalah mematikan segala bentuk hawa nafsu untuk bisa bertemu dengan Sang Khaliq.

Orang yang beragama islam juga memiliki kata-kata seperti itu yakni''Sholatlah kamu sebelum kamu disholati orang lain''Artinya bagi orang yang beragam islam harus menjalankan sholat yang sedjati,bukan sholat yang hanya sekedar''gugur kewajiban''saja.Tetapi sholat disini adalah mengenal,menghadap,menyembah Gusti Allah.Dengan sholat kita bisa mengenali Allah,dengan sholat kita bisa berbicara dan berkomunikasi dengan Gusti Allah,seusai sholat kita akan bisa merasakan kenikmatan dalam berkomunikasi dengan Gusti Allah.

Kembali pada pokok bahasan belajar mati,dalam hal ini belajar mati adalah berdiam diri/meditasi/samdhi dengan mematikan hawa nafsu,pnca indera dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nafsu.Semata-mata yang bergerak adalah Hati dan Rasa,Rasa sejati dengan bimbingan dari Gusti Allah lewat guru sedjati,dengan samadhi/meditasi maka seorang bisa mematikan diri sendiri dan berkontemplasi,konsentrasi menghadap khusuk pada Gusti Allah.

Dengan samadhi/meditasi,kita meninggalkan dunia ini untuk sementara waktu dan memasuki alam lain yakni alam Jabarut,malakut hingga alam Ilahiah,dengan memasuki berbagai alam ini kita akan bisa melihat kebesaran dari Gusti Allah akan semua makhluk ciptaannya,jika hal itu sering kita lakukan,maka sewaktu-waktu jika kita dipanggil oleh Gusti Allah kita sudah siap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar