Sabtu, 02 Juni 2012

HASIL UNAS SMP NEGERI 2 SUKODONO-SIDOARJO

Sesuai dengan Keputusan rapat Pleno Pelulusan tanggal 2 Juni 2012,Maka diputuskan bahwa peserta Ujian Nasional yang berjumlah 248 peserta didik dinyatakan "LULUS'100% [ Lulus Semua ] dengan perolehan nilai tertinggi 38,90 diraih oleh peserta didik dengan nama : AFIDAH HIKMATUN NISA kelas 9-A,Selamat yaaaa....adapun Nilai Ujian Nasional,Nilai Ujian Sekolah dan Nilai Akhir dapat dilihat di Sekolah pada Hari Senin,4 Juni 2012.</p>
          <p></p> 

Mengenal Pernikahan Adat Budaya Cirebonan

Perlu kiranya kita mengenal dalam acara pernikahan dalam adat daerah Wong Cirebon,dan kita juga perlu tau apa maksud dan arti pakaian yang kita kenakan ketika acara Sakral Pernikahan yang pernah kita pakai mari kita simak penjelasan dibawah ini agar kita mengenal adat budaya Wong Cirebon,tentunya kita harus bangga sebagai Wong Cirebon Jeh,,,,,,,

Busana pengantin Cirebon ada dua macam,yang berwarna hijau kombinasi ungu dengan model kemben dan dilengkapi teratai yang sewarna dengan kemben pada bahu dan dadanya,disebut pakaian pengantin corak kebesaran,sedangkan yang model kebaya dan jas dari beludru hitam atau hijau disebut busana pengantin bercorak Kepangeran.

Sejak tahun 1985,busana pengantin yang lazim digunakan oleh dua Keraton Cirebon yakni Kasepuhan dan Kanoman ditetapkan sebagai busana pengantin Cirebon maka busana pengantin kedua keraton kini resmi sebagai busana adat pengantin Cirebon,karena berasal dari dua keraton mka busana pengantin Cirebon pun terbagi menjadi dua macam yakni busana pengantin Kepangeran yang berasal dari Keraton Kasepuhan dan Busana pengantin kebesaran yang berasal dari Keraton Kanoman,tapi karena kedua keraton tersebut yang memang pada awalnya merupakan keraton yang sama maka tak heran kiranya jika kemudian aksesoris yang dipakai dalam busana pengantin kedua keraton ini memiliki kesamaan satu sama lain,begitupun dengan makna-makna dari simbol yang terkandung didalamnya sbb :

1.Busana Pengantin Wanita

Busana yang dikenakan oleh pengantin wanita untuk menutup bagian atas tubuhnya digunakan kemben hijau yang berhiaskan Manik-manik warna keemasan dan untuk menutup bagian bawah sendiri digunakan kain berlancar dan dodot Cirebonan dengan warna dasar Violet muda yang diberi motif dengan bentuk besar-besar disetiap pojoknnya,sedangkan untuk bagian dada hingga ke leher digunakan tratean,yaitu sebuah kain yang berbentuk melingkar yang fungsinya untuk menutup bagian dada,bahu hingga ke belikat.Untuk warna,motif dan bahan yang digunakan untuk teratean ini disesuaikan dengan motif,warna dan bahan yang digunakan untuk kemben agar telihat senada dan tak terkesan tumpang tindih.makna yang terkandung dalam teratean ini sendiri adalah berasal dari kata teratai yaitu sejenis bunga yang tumbuh di air dan limpur tapi memiliki bunga yang sedemikian indah,jadi dengan kata lain makna dari terataian ini adalah bahwa pengantin wanita ini ibarat bunga teratai yang sedang mekar,dan tak penting lagi ini seperti apa asal usulnya ,dari mana berasal,dan sebagainya,

Untuk aksesoris yang dipakai pengantin wanita sendiri adalah antara lain Mahkota Suri berhias permata asem jarot yang dikenakan di kepala di kepala yang telah bersanggul,makna dan simbol yang terkandung dalam mahkota yang terpasang di kepala ini sendiri adalah bahwa mulai hari itu sang mempelai wanita merupakan seorang ratu,baik saat ini selaku pengantin maupun hingga nanti sebagai ratu bagi suami dan rumah tangganya,disamping itu dengan memakai mahkota seperti ratu itu diharapkan nantinya dalam mengarungi rumah tangga sang perempuan bersikap layaknya ratu yang tiap laku lampahnya menyorotkan sinar keagungan,menjaga kehormatan suaminya dan sebagainya.

Kemudian aksesoris lain yang dipakai oleh pengantin perempuan adalah untaian bunga melati yang menjuntai dari pelipis hingga kedada,giwang yang dikenakan di telinga kiri kanan,cincin yang dikenanakan di kedua jari manis,kalung tiga susun yang seolah-olah tertempel pada teratean untuk menghiasi leher dan dada,kelat bahu berbentuk naga yang dikenakan dibagian lengan dekat bahu yang bermakna bahwa sang pengantin tetap siap secara fisik maupun mental untuk mengarungi bahtera rumah tangga,gelang kono yang dipakai di kedua pergelangan tangan yang dari bentuknya yang membulat memiliki makna atau simbol dari kebulatan tekad,sabuk yang melingkar di pinggang yang terbuat dari emas atau logam lain yang disepuh dengan warna keemasan dan yang terakhir adalah selop berhias manik-manik yang motif dan warnanya disesuaikan dengan warna kemben dan teratean pada bagian dada.

Jika kita amati,busana pengantin dan aksesoris yang dipakai oleh mempelai wanita ini didominasi oleh kedua jenis warna yakni hijau dan kuning,ini jelas bukan sekedar warna tanpa makna,warna hijau dalam tradisi islam merupakan manifestasi  dari kata Rahmaan dan kuning sendiri adalah simbol warna untuk kata Rahiim,jadi kedua warna tadi yaitu hijau dan kuning merupakan simbol dari kalimat BASMALAH yang merupakan kalimat yang selalu diucapkan umat islam setiap akan melakukan sesuatu.Basmalah adalah gerbang dari segala perbuatan kedepan yang akan dilakukan,untuk itu dengan hijau dan kuning yang berarti mengucap Basmalah,mengingat kepada sang pengantin bahwa perkawinan ini haruslah diawali dengan niat baik demi untuk menggapai Ridho Allah.

2.Busana Pengantin Pria

Pada bagian kepala pengantin Pria dikenakan sebuah mahkota yang berbentuk bundar dan menyempit keatas dengan tinggi sekitar 25 cm,dan terbuat dari bahan berudru berwarna hijau yang dilapisi dengan emas dan permata disekeliling lingkarannya,makna simbolik dari mahkota yang disebut sebagai mahkota Prabu Kresna ini adalah bahwa dengan memakai mahkota ini diharapkan nantinya sang pengantin pria kelak ketika memimpin rumah tangganya memiliki kecakapan seperti halnya Prabu Kresna yang dikenal sangat adil,bijaksana,dan tangguh dalam menlindungi keluarganya.

Untuk bagian atas tubuh pengantin pria dikenakan baju oblong berwarna putih atau gading,baju ini berlengan pendek,kemudian untuk menutupi bagian dada seeperti hanya pada pengantin perempuan,dikenakanlah teratean dengan motif dan warna yang sama persis dengan yang dikenakan oleh pengantin perempuan yang memiliki makna bahwa keduanya memang sehati dan suyunan dalam memutuskan menjadi suami istri,satu-satunya yang membedakan teratean yang dikenakan oleh pengantin pria dengan pengantin perempuan ini hanyalah pada masalah bentuk saja,disesuaikan dengan lambang yoni dan lingga.

Untuk bagian bawah pengantin pria mengenakan celana tiga perempat yang jatuh beberapa centi dibawah lutut,celana yang pada bagian bawahnya terdapat sulaman benang emas ini terbuat dari beludru yang berwarna senada dengan baju yang dikenakan,pengantin pria juga memakai kain Dodot Khas Cirebon dipinggangnya lalu diatas Dodot batik itu dililitkan satu helai stagen Cinde dan diperkuat dengan kamus epek timang yang juga terbuat dari beludru.

Tak ketinggalan juga selendang dan satu Dodot Kewer yang menhiasi kedua pahanya dibagian depan agak menyamping,dan yang terakhir adalah Keris yang dikenakan dibagian pinggang dengan hiasan ombyok dari bunga mawar disela-sela gagangnya,makna dari keris ini sendiri adalah untuk mengingatkan kepada mempelai pria bahwa dia harus melindungi keluarganya dari bahaya yang datang dari luar,menjaga keselamatan keluarga merupakan kehormatan terbesar bagi laki-laki.
Untuk aksesoris lain yang dipakai hampir sama seperti yang dipakai oleh mempelai yakni Cincin,Kalung,Kelat bahu berbentuk Naga,Gelang kuno dan sebagainya.

Rabu, 30 Mei 2012

Mengenal Akar Budaya dan Masyarakat Cirebon

Sosok kebudayaan Cirebon yang berkembang hingga saat ini bukan merupakan cerminan atau ''karya,Karsa dan Rasa''(buah pikiran,akal budi)manusia Cirebon itu sendiri,melainkan lebih merupakan pembiasan dari kebudayaan asing(sunda,jawa,cina,arab,india,dll).Hal itupun kemudian diamini oleh Ahmad Syubbanuddin Alwy,yang dengan segenap ketegasannya mengatakan bahwa budaya Cirebon tidak memiliki identitas yang jelas.

Dalam perspektif kebudayaan,diakui atau tidak,Cirebon sesungguhnya merupakan sebuah fenomena menarik yang banyak menyedot perhatian berbagai kalangan.Cirebon ternyata tidak hanya diperbincangkan,tetapi juga memperbincangkan dirinya,bagi sebuah misteri,pada saat-saat peristiwa budaya berlangsung,Cirebon menjadi pusat perhatian,dari yang hanya sekedar ingin tahu sampai yang melakukan berbagai penelitian sehingga menurut istilah Arthur S,Nalan,dewasa ini Cirebon telah menjadi sebuah wilayah yang sudah Lidig(tanah yang penuh dengan jejak kaki).Hal itu secara eksplisit memberi petunjuk pada kita bahwa sosok daerah itu memiliki daya tarik tersendiri,terutama yang menunjuk pada relasinya dengan tipikal seni budayanya yang unik.

Terbentuknya unikum budaya Cirebon yang menjadi ciri khas masyarakatnya hingga dewasa ini lebih disebabkan oleh faktor geografis dan historis,dalam konteks ini,sebagai daerah pesisir,Cirebon ejak sebelum dan sesudah masuknya pengaruh islam merupakan pelabuhan yang penting dipesisir Utara Jawa,oleh karena itu,dalam posisinya yang demikian itu,Cirebon menjadi sangat terbuka bagi suku,agama dan bahkan antar bangsa.

Menurut Pustaka Jawadwipa,pada tahun 1447M,kaum pendatang yang kemudian menjadi penduduk Cirebon saat itu,berjumlah sekitar 346 orang yang mencakup sembilan rumpun etnis,seperti Sunda,Jawa,Sumatera,Semenajung,India,Parsi,Syam(Siria),Arab,dan Cina.Sebagai konseksuensi logis dari realitas masyarakat yang sedemikian plural,proses akulturasi budaya dan sinkrentisme menjadi sebuah keniscayaan yang tak terelakan.

Demikianlah realita budaya Cirebon,identitas yang hibrid itu kemudian diejawantahkan ke dalam berbagai bentuk budaya material,mulai dari kain(batik),seni boga,seni pertunjukkan,hingga bangunan-bangunan ibadah(Setiadi Sopandi),Kompas 16/3/03,namun serapan-serapan budaya sering kali tidak hanya berbentuk seni,ttapi juga pada kehidupan sehari-hari yang sifatnya sangat mendasar,seperti pada sistem kepercayaan masyarakat.

Secara simbolik hibriditas kebudayaan Cirebon tampak pada bentuk ornamen kereta Paksi Naga Liman,kerata kebesaran Kesultanan cirebon dimasa lampau itu berbentuk hewan bersayap,berkepala naga,dan berbelai gajah,hal tersebut menyiratkan makna yang sangat mendalam bahwa konstruksi kebudayaan Cirebon terbentuk dari tiga kekuatan besar,yakni kebudayaan Cina(Naga),kebudayaan Hindu(gajah),dan kebudayaan islam(liman).

Kecenderungan kultural yang hibrid itu,seperti telah disinggung diatas,tampak pada berbagai jenis kesenian tradisional,sebut saja Topeng Cirebon misalnya,terutama dalam unsur-unsur visualnya adlah pengaruh budaya Cina,dalam hal ini Saini KM mengungkapkan,betapa miripnya hiasan kepala (tekes,siger)dan Topeng(kedok)yang dikenakan oleh tokoh-tokoh Topeng Cirebon dengan tokoh-tokoh Opera Peking.

Memang pengaruh budaya Cina begitu kuat mewarnai bentuk-bentuk kesenian milik masyarakat Cirebon,simak sja batik Trusmi dan lukisan kaca,ornamentasi kedua bentuk karya seni rumpun seni rupa itu(mega mendung dan wadasan)hasil adopsi dari motif-motif lukisan Cina,juga seni helaran Burokan mirip benar dengan seni pertunjukan Barongsay,harus diakui pula dalam sistem kepercayaan masyarakatnya sekalipun atas kehebatannya Suanan Gunung jati yang telah menjadikan islam sebagai basis religi,tetapi apabila kita cermati lebih seksama reduksi arkais budaya dan Hindu bercampur menjadi bagian Folway(tradisi,adat,kebiasaa)Wong Cirebon.

Bersambung.... 

Surah Al-Fatihah

Al-Fatihah,''pembukaan''adalah surah pertama dalam Al-Qur'an,surah ini di turunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat,Al-Fatihah merupakan surah yang perta diturunkan dengan lengkap diantara surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an,surah ini dinamakan Al-Fatihah(Pembukaan),karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Qur'an.Dinamakan Ummul Qur'an(induk Al-Qur'an atau Ummul Kitab,induk Al-Kitab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Qur'an,dinamakan pula As Sab'ul matsaany(tujuh yang berulang-ulang karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.

Unsur Pokok

Keimanan

Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2,dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah,karena Allah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini,diantaranya nikmat itu ialah:nikmat menciptakan,nikmat mendidik dan menumbuhkan,sebab kata Rabb dalam kalimat Rabbul'aalamin tidak hanya berarti Tuhan atau penguasa,tetapi juga mengandung arti Tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan,hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah,karena Tuhanl-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini.Pendidikan,penjagaan dan Penumbuhan oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya,sehingga menjadi sumber berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah,serta berguna bagi masyarakat,oleh karena keimanan(ketauhidan)itu merupakan masalah yang pokok,maka di dalam surah Al-Fatiha tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja,tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5,yaitu : Iyyaaka na'bud wa iyyaka nasta'iin(hanya kepada Engkau-lah kami menyembah,dan hanya kepada Engka-lah kami mohon pertolongan),janji Allah,memberi pahala terhada perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.

Yang dimaksud dengan yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari tiu Allah-lah yang berkuasa sega sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaa-Nya.Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk,ibadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah.

Hukum-hukum

Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat,maksud''Hidayah''disini ialah hidayah yang menjadi sebab daptnya keselamatan,kebahagiaan dunia dan akhirat,baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak,hukum-hukum dan pelajaran.

Kisah-kisah

Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah,sebagian besar dari ayat-ayat Al-Qur'an memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang,yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini.ialah para Nabi,para shiddieqiin(orang-orang yang sungguh-sungguh beriman),syuhada(orang-orang yang mati syahid),Shaalihiin(orang-orang yang saleh),orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat,ialah golongan yang menyimpang dari ajaran islam.

Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur'an pada surah-surah yang lain.

Al-Fatihah dalam Shalat
Al-Fatihah merupakan satu-satunya yang dipandang penting dalam shalat,shalat dianggap tidak sah apabila pembacanya tidak membaca surah ini(4) Dalam hadist dinyatakan bahwa shalat yang tidak disertai Al-Fatihah adalah shalat yang''buntung''dan''tidak sempurna''(5) walau begitu hal tersebut tidak berlaku bagi orang yang tidak hapal Al-Fatihah.Dalam hadist ini disebutkan bahwa orang yang tidak hafal Al-Fatihah diperintahkan membaca.

''Maha Suci Allah,segala puji milik Allah,tidak ada Tuhan kecuali Allah,Allah Maha Besar,tidak ada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah.''(6)

Dalam pelaksanaan shalat,Al-Fatihah dibaca setelah pembacaan do'a iftitah dan dilanjutkan dengan ''Amin'' dan kemudian membaca ayat atau surah Al-Qur'an(pada rakaat tertentu).Al-Fatihah yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua dalam shalat,harus diiringi dengan ayat surah lain Al-Qur'an.Sedangkan rakaat ketiga hingga keempat,hanya Al-Fatihah saja yang dibaca(7).

Amin(jeda)Arrahmanir rahim(jeda)maliki yaumiddin(jeda)dan seterusnya.

Selain itu,kadang bacaan Nabi Muhammad pada ayat Maliki yaumiddin dengan ma pendek dibaca Maliki yaumiddin dengan ma panjang,(9)

Dalam shalat,Al-Fatihah biasanya diakhiri dengan kata''Amin''.Amin''dalam shalat jahr biasanya didahului oleh imam dan kemudian diikuti oleh makmum.pembacaan ''Amin''diharuskan dengan suara keras dan panjang(10),dalam hadist disebutkan bahwa makmum harus mengucapkan ''Amin''karena Malaikat juga mengucapkannya,sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa''Amin''diucapkan apabila imam mengucapkannya.(11)

Rasulullah bersabda''Wahai Abu Bakar,saya telah leawat di depan rumahmu ketika engkau shalat Lail dengan membaca lirih,''Abu Bakar menjawab,''Wahai Rasulullah,Dzat yang aku bisiki sudah mendengar.''Beliau bersabda kepada Umar,''Aku telah lewat di depan rumahmu ketika kamu shalat Lail dengan bacaan yang keras.'' jawabnya,Wahai Rasulullah,aku membangunkan orang yang terlelap dan mengusir setan,''Nabi SAW bersabda,''Wahai Abu Bakar,keraskan sedikit suaramu,''Kepada Umar beliau bersabda,''Lirihkan sedikit suaramu''(12).

Penutup

Surah Al-Fatihah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at islam,kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al-Qur'an yang 113 surah berikutnya.

Persesuaian ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya ialah surah Al-Fatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surah Al baqarah dan surat-surat yang sesudahnya,dibahagian akhir surat Al-Fatihah disebutkan permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Allah kejalan yang lurus,sedangkan surat Al Baqarah dimulai dengan penunjukan Al Kitab(Al Qur'an) yang cukup sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksud itu.

Ada kurang lebihnya kami mohon bisa ditambahkan. 

Gua Sunyaragi Cirebon

Lebih kurang 5km kearah Barat dari jantung kota Cirebon,tepatnya dikelurahan Graksan,terhampar bangunan yang unik,areal bangunan ini dikenal sebagai Tamansari Gua Sinyaragi,petilasan dengan arsitektur,estetik bernilai historis,serta mengungkap nilai-nilai spiritual yang merupakan salah satu warisan budaya masa lalu yang terdapat di wilayah Cirebon,pembangunannya dilakukan pada tahun 1703,sedangkan gagasan berasal dari benak Sang Patih Keraton Kasepuhan yang bernama Pangeran Arya Cirebon,tokoh ini dikenal sebagai peminta sejarah dan kebudayaan,karya legendaris lainnya yaiutu kitab sejarah''PURWAKA CARUBAN''yang berhasil disusunnya pada tahun1720,Sunya berarti sepi,rga tau ragi berarti Jasmani

Taman Gua Sunyaragi ini senenarnya merupakan komplek bangunan kuno yang apabila dibagi-bagi akan terdapat 12 bangunan inti dari satu bangunan tambahan yaitu :

1.  Gua Pengawal
2.  Gua Pande Kemasan
3.  Gua Simayang
4.  Bangsal Jinem
5  .Gua Pawon
6.  Mande Beling
7.  Gua Lawa
8.  Gua Padang Ati
9.  Gua Kelanggengan
10.Gua Peteng
11.Bale Kambang
12.Gua Arga Jumut


Keraton Kacirebonan

Keraton Kacirebonan dibangun pada tahun 1800,keraton ini banyak menyimpan benda-benda peninggalan sejarah seperti Keris Wayang perlengkapan perang,gamelan dll.

Seperti halnya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman,Keraton Kecirebonan pun tetap menjaga melestarikan serta melaksanakan kebiasaan dan upacara adat seperti upacara Panjang Jimat dan sebagainya.

SILSILAH SULTAN KERATON KACIREBONAN

1.  Pangeran Pasarean
2.  Pangeran Jati Carbon
3.  Panembahan Ratu Pangeran diPati Ano Carbon
4.  Pangeran di Pati Anom Carbon
5.  Panembahan Girilaya
6.  Sultan Moh Badridini Kanoman
7.  Sultan Anom Raja Mandurareja Kanoman
8.  Sultan Anom Alimudin
9.  Sultan Anom Moh Kaerudin
10.Sultan Carbon Kaeribonan
11.Pangeran Raja Madenda
12.Pangeran Raja Denda Wijaya
13.Pangeran Raharja Madenda
14.Pangeran Raja Madenda
15.Pangeran Sidek Arjaningrat
16.Pangeran Harkat Nata Diningrat
17.Pangeran Moh Mulyono Ami Natadingrat
18.KGPH Abdulgani Nata Diningrat Dekarangga

Keraton Kanoman Cirebon

Komplek Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektar ini berada dilokasi dibelakang pasar di Kraton ini tinggal Sultan ke dua belas yang bernama Raja Muhammad Emerudi=din beserta keluarga.Keraton Kanoman merupakan komplek yang luas,yang terdiri dari dua puluh tujuh bangunan kuno,salah satunya Saung yang bernama Bangsal Witana yang merupakan cikal bakal Keraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepak bola.

Di Keraton ini masih terdapat barang-barang Sunan Gunung Jati,seperti Dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum.Bentuknya burak,yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj,tidak jauh dari kereta terdapat bangsal Jinem atau pendopo untuk menerima tamu,penobatan Sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi dan di bagian tengah Keraton terdapat komplek bangunan bernama Siti Hinggil.

Hal yang menarik dari Keraton di Cirebon adalah adanya piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua Keraton Cirebon,tak cuma di Keraton,piring-piring keramik itu bertebaran hampir si seluruh situs bersejarah di Cirebon,dan yang tidak kalah penting dari Keraton Cirebon adalah Keraton selalu menghadap ke Utara,dan dihalamannya ada patung macan sebagai lambang Prabu Siliwangi.Di depan keraton selalu ada alun-alun untuk rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian,disebelah timur keraton selalu ada Masjid.

Keraton Kanoman disebut juga Kesultanan Kanoman,yang menjadi tujuan utama pertama di pagi hari pada penggal awal Mei lalu ternyata terletak tersembunyi dibalik keramaian pasar,memerlukan energi lebih untuk mencapai tujuan sejak para penjual jambu biji asal desa Pagartoya yang menjajakan dagangan di depan Vihara Pancar Keselamatan,menunjukkan arah menuju keraton,maklum kendaraan harus membelah kerumunan penjual sayur-sayuran dan buah-buahan yang meluap hingga ke badan jalan,nyaris tak bisa jalan kalau tidak ada bantuan dari petugas parkir pasar.

Keraguan menyergap ketika mulai memasuki kawasan keraton,lenggang,sepi di bagian luar,bangunan-bangunan sepertipagar yang menjadi pembatas kawasan keraton,pintu gerbang,hingga bangsal pasabean tampak terawat,rerumputan tumbuh tinggi dibeberapa tempat dihalaman.

Tak terbayangkan tempat itu menyimpan sejarah panjang tentang kepahlawanan,juga syiar islam,jika tidak menatap baik-baik bangunan utama,memang tidak sebesar bangunan dikeraton Yogyakarta,Keraton Surakarta namun masih memancarkan kharisma tersendiri,pagi itu bangsal Jinem,tempat yang dulu acap tak terawat dipakai petinggi keraton menerima tamu penting ,sedang ada acara keluarga.

Rasa penasaran menggiring langkah merambahi halamannya yang teduh,memang tampak keistimewaan jika mengamati lebih teliti bangunan-bangunan pagar maupun pintu gerbangnya,pagar tembok maupun gerbangnya berhiaskan piring-piring porselen yang cantik,porselen asli dari Negeri Tiongkok,kata Muhammad Rais(70th),Lurah Kesultana Kanoman,pemandu tamu.